Lika-liku Sri Bantu Warga Desa Melek Jaminan Kesehatan, Ubah Cacian Jadi Kepercayaan
Upaya Sri Daryati ajak warga melek jaminan kesehatan turut disertai cacian. Simak lika-liku kisahnya jadi kader JKN-KIS tunggal di pedesaan Grobogan.
Ada pengalaman menarik yang dibagikan Sri tatkala menjadi kader JKN-KIS.
Salah satunya berhasil mengajak salah satu warga desa yang kaya untuk memiliki JKN-KIS.
"Saya pernah menemui seorang warga yang terbilang kaya tetapi sombong. Awalnya, tiap saya kunjungi selalu marah-marah dan ngeyel. Modal ngeyel, saya terus datang ke rumahnya. Saya sabarin. Lalu setelah saya edukasi bahwa JKN-KIS itu prosedurnya begini, dia mulai luluh. Bahkan akhirnya meminta tolong agar anak-anaknya juga dibantu untuk membuat," cerita Sri.
Meski telah menggunakan atribut kader JKN-KIS, tak sedikit pula yang mengira Sri datang untuk meminta-minta bantuan.
"Pernah juga, saya dikira petugas abal-abal sampai dimintai surat tugas. Mereka salah paham dikira saya minta-minta uang," ucapnya sambil tertawa.

Sri mengaku, warga desa yang ia temui umumnya takut jika tagihannya sudah membengkak sehingga tak bisa melunasi.
"Kebanyakan takut membayar karena tunggakan sudah terlanjur banyak. Padahal yang diminta untuk melunasi hanya tunggakan selama dua tahun saja. Untungnya, setelah diedukasi mereka mengerti dan bersedia melunasi," ujar Sri lagi.
Meski tak jarang mendapatkan hardikan hingga caci maki, Sri mengaku tak sakit hati.
"Alhamdulillah, nggak pernah sakit hati. Udah biasa dicaci, kenapa harus sakit hati? Nanti juga diam sendiri," selorohnya.
Penyakit Mendiang Suami Bawa Hikmah
Pengalaman pribadi lah yang mengantarkan Sri menjadi sosok yang menyadari pentingnya memiliki JKN-KIS.
Sebelum suaminya meninggal dunia awal Januari 2021 silam, Sri sangat mengandalkan kartu JKN-KIS untuk pengobatan sang suami.
"Suami sakit diabetes dan berulang kali dirawat. Sampai menjalani operasi besar pun, saya tidak keluar biaya sepeser pun," kenangnya.
Sayangnya, setelah sang suami meninggal, Sri tak tahu jika kartu JKN-KISnya yang saat itu terdaftar di kelas dua otomatis dihentikan.
"Suami semasa hidup kan perangkat desa (Kepala Dusun, -red), jadi otomatis iuran JKN-KISnya potong dari gaji."