Pemuda di Nganjuk Aniaya 10 Orang Pakai Sabit, Pilih Korban secara Acak, Motif Lampiaskan Kekesalan
2 pemuda aniaya 10 orang menggunakan sabit terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Motif kasus pelaku ingin lampiaskan kekesalan.
Kasatreskrim Polres Nganjuk, AKP I Gusti Agung Ananta Pratama menjelaskan, selama beberapa bulan beraksi, kedua pelaku memilih korban secara acak.
Pelaku menyerang siapa saja yang ditemuinya.
"Baik anak-anak ataupun orang dewasa yang ditemui pelaku ketika di jalan yang sedang marah langsung saja dipepet saat berkendara dan dibacok dengan sabit," kata Gusti.
Gusti melanjutkan, pelaku memiliki peran berbeda, IP sebagai eksekutor dan TR sebagai pembonceng.
Pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang terluka setelah dianiaya.
Polisi sempat kesulitan ungkap kasus
Gusti mengakui, pihaknya sempat menemui kesulitan saat mengungkap kasus.
Pelaku tak kunjung ditangkap meskipun para korban sudah membuat laporan di Polsek terdekat.
Ditambah lagi barang bukti yang minim juga menyulitkan polisi.
Baca juga: Polisi Tangkap Trio Begal yang Bacok dan Siram Korban Pakai Air Keras di Jakarta Timur
"Pelaku cukup sulit dilacak, karena setiap melakukan penganiayaan di malam hari langsung kabur," urai Gusti.
Pelaku TR berhasil diamankan setelah buron selama 6 bulan lamanya.
Ia diciduk saat kembali ke rumahnya untuk merayakan Iduladha bersama keluarga.
Motif pelaku

Gusti menegaskan, motif pelaku membacok korban untuk melampiaskan kekesalan.
Polisi menepis kejatahan dipicu perselisihan antar perguruan silat.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pria yang Rampas Tas dan Bacok Kepala WNA Jepang di Tambora
"Pelaku murni melakukan penganiayaan bermotif pelampiasan kekesalan," terang Gusti.
Kini TR sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 170 KUHP dan UU Darurat nomor 12 tahun 1951.
TR terancam hukuman lebih dari 5 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Achmad Amru Muiz)(Kompas.com/Usman Hadi)