Selasa, 30 September 2025

Habitatnya Dialihfungsikan Jadi Perkebunan, Picu Gajah Masuk Pemukiman dan Perkebunan di Aceh

Saat ini habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit

Editor: Eko Sutriyanto
SERAMBI INDONESIA
Ilustrasi Gajah 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Belasan ekor kembali merusak tanaman warga dalam kebun, di antaranya di Kecamatan Langkahan, Nisam Antara dan Cot Girek, Aceh Utara.

Terakhir  terjadi di Dusun Sarah Raja Desa Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan Aceh Utara.

Kawanan gajah merusak tanaman pinang, pisang, coklat dan sejumlah tanaman lainnya dalam kebun warga.

Selain itu, gajah liar tersebut juga merusak gubuk sebagai tempat istirahat dan menginap pemilik kebun dalam kawasan itu.

Pun belum diketahui secara pasti, kerusakan kebun warga, tapi ditaksir kebun warga yang merusak lebih dari satu hektar dan beberapa gubuk.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, hal itu terjadi karena adanya pembukaan lahan perkebunan yang baru untuk tanaman kelapa sawit milik perusahaan, di kawasan Dusun Saraha Raja dan di kawasan Nisam Antara.

Baca juga: Pilar Batas Aceh Tamiang-Langkat Mulai Dipasang, Lokasi Merupakan Jalur Perlintasan Gajah

Sehingga habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit.

Sebelumnya kawasan Dusun Sarah Raja dan beberapa lokasi pernah di lintasi kawanan gajah tersebut yang akhirnya menyebabkan kebun warga rusak.

 Namun, tidak sesering dalam beberapa bulan terakhir ini. Ketika warga mengusirnya dengan menggunakan mercon, tapi Poe Meurah -sebutan lain untuk gajah itu, belum pindah dari kawasan itu.

Sehingga sampai kemarin, kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja. Kondisi ini menyebabkan warga resah.

Karena sewaktu-waktu kawanan gajah tersebut dapat dengan mudah merusak kebun warga lagi. Bahkan, juga mengancam keselamatan warga yang tinggal dalam gubuk dalam kebun.

Staf BalaiKonservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)ResorAceh Utara, Nurdin, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022), menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir ini semakin sering kawanan gajah masuk ke kebun warga, karena habitat sudah dialihkan fungsikan menjadi lahan perkebunan.

“Bahkan kita hampir tiap hari menerima laporan,” katanya. Sehingga kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja, meskipun sudah diusir oleh petugas.

“Konflik gajah dengan petani di kawasan itu sudah sering terjadi.Bahkan semakin sering dan parah kerusakan. Untuk mengatasi persoalan ini perlu melibatkan semua pihak, tidak bisa hanya BKSDA,” kata Nurdin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan