Tanggul Laut Semarang Jebol
Banjir Rob di Pantura Jateng, Walhi Beri 3 Catatan untuk Pemerintah
Banjir rob melanda sejumlah perairan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah (Jateng). tanggul laut Tambak Mulyo dan Tanggul Sungai Meduri jebol.
TRIBUNNEWS.COM - Banjir rob melanda sejumlah perairan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah (Jateng).
Hal ini disebabkan tanggul laut Tambak Mulyo di Kecamatan Tanjung Mas, Semarang jebol pada Senin (23/5/2022).
Selain itu, Tanggul Sungai Meduri, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan jebol pada Selasa (24/5/2022).
Atas musibah tersebut, Manajer Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jateng, Iqbal Alma memberikan tiga catatan bagi pemerintah.

Baca juga: Dampak Banjir Rob Semarang: Kegiatan Ekspor Impor Terhenti hingga Ribuan Kendaraan Terendam Air
Baca juga: Update Banjir Rob: Demak Ikut Terendam, Sekolahan di Sayung Tutup hingga Dapur Umum Didirikan
Pertama, pemerintah diminta untuk menghentikan segala bentuk pembangunan yang eksploitatif di wilayah pesisir.
Selanjutnya, menghentikan rencana relokasi mangrove untuk kawasan industri dan pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak.
Yang terakhir membentuk strategi mitigasi bencana berdasarkan klasifikasi kelas dan memperhatikan kelompok rentan dan marginal.
"Meski rob terus terjadi setiap tahun, pembangunan industri di wilayah pesisir tetap saja dilakukan," kata Iqbal, dilansir Kompas.com, Rabu (25/5/2022).
Iqbal mencontohkan sejumlah pembangunan yang dinilai dapat merusak kawasan wilayah pesisir.
Di antaranya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Jatengland Industrial Park Sayung, hingga Kawasan Industri Wijayakusuma.
Juga pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak dan pemanfaatan ruang laut terhadap pembangunan Jalan Tol Semarang Harbour.
"Pembangunan-pembangunan inilah yang kemudian menyebabkan kerusakan sosial-ekologis di wilayah pesisir," ucap Iqbal.
Ganjar Jelaskan Penanganan Jangka Pendek Tanggul Laut Jebol
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan mengenai penanganan tanggul laut yang jebol di Tanjung Emas Semarang
Selain sumber luberan pada tanggul jebol, penanganan rob tinggi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga dilakukan pada titik-titik lain yang berpotensi terjadi luberan air pasang.
"Iya kalau jangka pendek beberapa tanggul yang kemarin bahasa ramainya di publik itu jebol kita cari,"
"Karena sebenarnya kalau menutup itu jauh lebih cepat," kata Ganjar, Selasa (24/5/2022), sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Baca juga: Banjir Rob Semarang Tahun Ini Dinilai Paling Parah, Wali Kota Hendi: Ada Tanggul Jebol
Khusus penanganan di Kampung Ujung Laut itu, Ganjar meminta agar membuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dengan PT Optima Sinergi Comvestama.
Sebab, di tempat tersebut terdapat titik luapan air laut.
"Ini ketemu masyarakat, ini teman saya, dia tahu di daerah sini ternyata kemarin coba kita tutup jebolnya di sana, agak panjang,"
"Tapi kalau kita lihat titiknya ternyata di sini lebih dekat. tanahnya sudah ada, ini tinggal dikeruk," kata Ganjar.
Baca juga: SMKN 1 Sayung Demak Terdampak Banjir Rob Sejak Tahun 2018, Tahun Ini yang Terparah
Sementara untuk penanganan jangka panjang sudah ada beberapa penanggulangan yang sudah dilakukan.
Misalnya di Pekalongan ada tanggul laut yang masih berjalan.
Lalu di sekitar Semarang-Demak ada tol yang sedang dikerjakan termasuk sebagai penahan rob.
"Di Pekalongan umpama tanggul lautnya masih jalan, yang di sini tol Semarang-Demak itu juga kita coba untuk menghalau itu,"
"Memang musti ada regulasi yang cukup ketat di area coastel ini, pinggiran ini."
"Kalau bangunannya masih mengambil air tanah cukup tinggi ya kita akan mengalami ini terus," jelas Ganjar.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Erik S) (Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu)