Minggu, 5 Oktober 2025

Pernyataan Ridwan Kamil Mengenai Karakteristik Relawan Saat Ajang Silaturahmi Dinilai Tidak Tepat

Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara silaturahmi dan konsolidasi relawan dinilai tidak tepat

Editor: Erik S
Istimewa
ilustrasi Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara silaturahmi dan konsolidasi relawan Ridwan Kamil pada Senin (16/5/2022) dinilai tidak tepat. 

TRIBUNNEWSS.COM, BANDUNG -   Pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara silaturahmi dan konsolidasi relawan Ridwan Kamil pada Senin (16/5/2022) dinilai tidak tepat.

Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil memberikan penilaian terhadap karakteristik relawan pendukungnya selama dua kali mengikuti Pilkada.

"Ya justru ini menjadi blunder ketika RK sampaikan tipologi jenis atau karakteristik relawan versinya sendiri. Ini terlihat di beberapa grup whatsapp relawan RK dan media sosial tim RK. Video statement yang tak tepat itu kini telah tersebar luas dan mendapat berbagai respon baik grup whatsapp atau media sosial," kata Mantan relawan dan pokja relawan Ridwan Kamil, Amin Nurdi, Rabu (18/5/2022).

Amin mengaku tak diundang dalam acara halalbihalal itu.

Baca juga: Ridwan Kamil Bertemu Airlangga, Ketua DPP Golkar: Silaturahmi, Belum Bicara Soal Calon Presiden

Amin berkeinginan Ridwan Kamil tak terjebak oleh ambisi politik atau haus kekuasaan, seperti yang pernah diungkapnya.

Dia berpandangan agar Ridwan Kamil fokus selesaikan janji kampanye sampai tuntas baik janjinya yang tertuang dalam RPJMD atau program unggulan atau janji RK saat kampanye.

"Saya masih ada catatan janji kampanyenya dahulu. Jika RK mau ayo kami duduk bareng dan selesaikan janjinya, karena janji itu hutang dan hutang haruslah dibayar karena urusannya bukan hanya di dunia tapi akhirat," katanya.

Hal senada disampaikan mantan Ketua Umum Barisan Ridwan Kamil (Barmil), Bagus Machdiantoro yang saat ini menjabat pula sebagai Ketua BBC. Menurutnya, Ridwan Kamil seorang pejabat publik dan menduduki jabatan politis, bukan akademisi atau profesor yang sedang lakukan riset.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Penuhi Undangan Paus Fransiskus di Vatikan, Ini yang akan Dibicarakan

Sehingga, tak selayaknya mengutarakan hal itu lantaran bakal memecah belah dan mencurigai antarrelawannya.

"Saya khawatir kebiasaan membuat tipologi seperti ini bisa memecah belah masyakarat yang lebih luas jika kami menarik dalam masalah atau konteks lain," katanya.

Sebagai pendukung RK sejak Walikota Bandung hingga Gubernur Jabar, lanjut Bagus, dia kecewa kepada Ridwan Kamil.

"Seyogya RK fokus mengurusi permasalahan di Jawa Barat, di sisa masa jabatannya. Karena banyak program yang belum dan tidak jalan, salah satu alasannya karena pandemi. Kok aneh, masih pandemi dan sebagai gubernur justru mikirin Pilpres. Secara etis, ini sudah mengkhianati amanah yang diberikan masyarakat Jawa Barat," katanya.

Baca juga: Silaturahmi Ridwan Kamil ke Sejumlah Tokoh Politik Bisa Dimaknai untuk Amankan Tiket Pilkada 

Dalam silaturahmi itu, menurut Ridwan Kamil, sebagai pemimpin yang telah mengikuti dua kali pemilihan kepala daerah, Kang Emil menilai karakteristik relawan pendukungnya.

"Relawan ada tiga golongan. Pertama, yang mendukung dan tidak berharap apa-apa. Berharapnya hanya perubahan peradaban,” ucap Emil.

Kedua, ada pula relawan yang mendukung, namun diakhiri dengan harapan akan sesuatu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved