Jumat, 3 Oktober 2025

Jembatan Gantung Leuwi Nutug Ciamis Ambruk, 55 Santri Jatuh ke Sungai dan Tercatat 36 Orang Luka

Dari 36 santri yang mengalami-luka tersebut, 4 santri terpaksa dibawa ke RSUD Ciamis dan 32 orang lainnya ditangani di lingkungan Pesantren Al Huda

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar/Andri M Dani
Jembatan Gantung Leuwi Nutug, Sungai Cileueur, Kampung Turalak, Dusun Desa, RT 01/02, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis putus Jumat (25/3/2022) sekitar pukul 10.00 siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar  Andri M Dani

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Berdasarkan pendataan pesantren Al Huda Turalak, jumlah santri yang terjatuh di Sungai Cileueur saat berfoto selfie di jembatan gantung Leuwi Nutug sebanyak 55 orang, Jumat (25/3/2022) pukul 10.00 WIB.

Pengurus Pondok Pesantren Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin, 55 santri yang jatuh ke Sungai Cileueur, 36 santri mengalami luka-luka, lebam, dan keseleo, sementara 19 orang lainnya selamat.

Semuanya adalah siswa kelas VII SMP Al Huda yang juga santri mondok di Pondok Pesantren al Huda Turalak.

Dari 36 santri yang mengalami-luka tersebut, 4 santri terpaksa dibawa ke RSUD Ciamis dan 32 orang lainnya ditangani di lingkungan Pesantren Al Huda.

Pesantren mendatangkan tukang urut dari Cisepet Baregbeg dan ada juga yang langsung ke bengkel tulang di Cisepet (tukang urut).

Empat santri yang sempat dirawat di RSUD Ciamis tersebut kondisinya cukup parah.

Baca juga: Petani di Purwakarta Diduga Lecehkan 8 Santri, Berawal Orangtua Korban Curiga Anaknya Mengurung Diri

Mereka diduga mengalami luka dalam akibat benturan hamparan batu saat terjatuh ke sungai.

“Dari 4 santri yang sempat dibawa ke RSUD Ciamis, 2 orang tadi sore sudah kembali ke pesantren. Dua orang lagi sampai pukul 21.00 malam ini masih dirawat di RSUD Ciamis. Masih menunggu perkembangan,”  katanya.

Menurut Amang, yang juga juru bicara Ponpes Al Huda Turalak tersebut, dari 32 santri yang ditangani di Pondok Pesantren Al Huda, seorang sudah pulang ke orang tuanya di Bekasi.

“Atas permohonan orang tuanya, santri tersebut diantarkan pihak pesantren. Sekarang dalam perjalanan menuju Bekasi. Informasinya sudah sampai di Gentong,” ujar Amang.

Santri yang diantar pulang menuju Bekasi tersebut mengalami keseleo tulang.

Kronologis kejadian

Menurut Amang, sapaan Mamat, sudah menjadi tradisi di Lingkungan Pondok Pesantren Al Huda Turalak Desa Sukamaju , setiap kelas (rombel) yang telah menyelesaikan (khataman) suatu kitab, selalu diadakan tasyakuran.

Pada Jumat (25/3), kelas VII SMP Al Huda sudah khataman satu kitab. Atas gagasan seorang dewan pengajar diadakan tasyakuran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved