Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Pria Asal Bogor yang Menderita Obesitas: Sering Ngemil Sejak Menikah, Kini Beratnya 180 Kg

Sejak beberapa bulan terakhir, Singgih  ini sudah tak bisa berbuat banyak lantaran penyakit obesitas yang kini dideritanya.

Editor: Erik S
Istimewa/Damkar Kab Bogor
Seorang pria obesitas dengan barat badan sekitar 180 kg di Cibinong, Kabupaten Bogor dibantu Damkar saat hendak berobat ke rumah sakit, Rabu (9/3/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Singgih (42) beberapa waktu lalu terpaksa dibantu petugas Damkar pergi ke rumah sakit.

Pria berbobot 180 kilogram atau 1,8 kwintal itu tidak mampu mengangkat tubuhnya sendiri.

Sejak beberapa bulan terakhir, Singgih  ini sudah tak bisa berbuat banyak lantaran penyakit obesitas yang kini dideritanya.

Jangankan untuk beraktifitas di luar rumah, bahkan untuk sekedar buang air ke kamar mandi pun sudah tak mampu lagi dilakukannya lantaran bobot tubuhnya semakin besar.

Baca juga: Detik-detik Petugas Damkar dan Warga Bantu Evakuasi Pria Obesitas 180 Kg ke Ambulans untuk Berobat

Bahkan, ia harus dievakuasi oleh petugas Damkar Kabupaten Bogor ke mobil ambulans saat hendak dibawa ke rumah sakit untuk berobat.

Dibutuhkan lebih dari enam orang untuk mengangkat Singgih saat hendak dinaikan ke mobil ambulans dari rumah orangtuanya yang berlokasi di Kampung Pos, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (9/3/2022).

Menurut petugas Damkar Kabupaten Bogor yang turut mengevakuasi pria obesitas itu mengungkapkan, Singgih dievakuasi dengan cara digotong keluar rumah melibatkan sebanyak sekitar 10 orang terdiri dari 8 petugas Damkar dan 2 warga setempat.

Setelah berhasil dibantu dievakuasi ke ambulans, pasien tersebut diberangkatkan sekitar pukul 08.00 WIB ke Jakarta menggunakan ambulans.

Baca juga: 8 Petugas Damkar Bantu Gotong Pria Obesitas Berbobot 180 Kg di Cibinong untuk Berobat ke RS

"Proses evakuasi berjalan lancar, pasien dievakuasi ke dalam ambulans oleh tim dan langsung menuju RSUP Fatmawati untuk penanganan lebih lanjut," ungkapny Danru 2 Tim Rescue Damkar Kabupaten Bogor, M. Ridwan.

Mantan Caleg

Singgih ternyata mantan caleg (calon legislatif) asal Bogor.

Tini Rupianto (72), ibunda Singgih mengatakan, sebelum menderita obesitas, putranya tersebut bekerja di bidang bisnis dengan rekan-rekannya.

Namun, karena kondisi tubuhnya semakin besar, membuat singgih kesulitan bergerak menafkahi keluargnya.

Menurut ibu, ayah beranak satu itu juga pernah terjun ke dunia politik saat tubuhnya masih normal.

Baca juga: Ini Aktivitas yang Bisa Dilakukan Anak Muda untuk Cegah Obesitas

Sehingga, kata dia, putranya tersebut banyak kenalan politisi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menempuh pendidikan formal, di masa muda lebih banyak menghabiskan waktu dengan belajar di pondok-pondok pesantren.

Saat muda, anaknya itu bertubuh normal seperti orang kebanyakan.

Saat menikah di usia 34 tahun, kondisi tubuhnya memang sudah mulai berisi namun tidak terlalu gemuk.

"Waktu kecilnya biasa. Pas kuliah sama kecil, gak apa-apa. Pas nikah udah agak gemukan dikit," kata Tini kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (10/3/2022).

Suka Ngemil

Tini Rupianto mengatakan, tubuh putranya yang kini berbobot 180 kilogram atau 1,8 kwintal itu diduga lantaran sering ngemil.

Menurutnya, pola makan anak lelakinya yang tinggal di wilayah Kota Bogor bersama anak dan istrinya itu tidak memilki pola makan yang berlebihan.

"Dia suka ngemil, dibilangin juga susah. Ngemil makanan kecil, pisang kering, keripik. Nasi paling 10 sendok, cuman bakso suka, paling bubur, buah doyan. Gak berlebihan makannya, emang penyakitnya itu. Dia kan jantung enggak, gula enggak, paru-paru enggak. Bagus, bersih badannya," kata Tini.

Baca juga: Obesitas Pada Anak Berisiko Picu Komplikasi dari Ujung Kepala hingga Kaki, Salah Satunya Depresi

Ia melanjutkan, Singgih pernah dioperasi tahun 2019 lalu karena obesitasnya tersebut.

"Temannya banyak. Dulu pernah dirawat di PMI, yang datang (jenguk) Wali Kota, Wakilnya krunya datang semua," katanya.

Saat itu, Singgih mengalami pembengkakan besar di bagian perut dan sempat sembuh setelah dioperasi di Rumah Sakit Fatmawati dengan bantuan berbagai pihak.

Namun sekitar akhir 2021 lalu, kondisi pembengkakan di perut Singgih kembali muncul bahkan membuatnya tak bisa lagi banyak bergerak sehingga tak bisa lagi bekerja mencari nafkah.

Keluarga Singgih mencoba kembali berobat ke sejumlah rumah sakit namun kata Tini, kebanyakan rumah sakit yang dikunjunginya menyatakan tak sanggup merawat Singgih yang diperparah dengan kondisi banyaknya rumah sakit yang penuh imbas lonjakan Covid-19.

Singgih pun kemudian dirawat di rumah oleh ibunya di Cibinong sampai akhirnya dia dievakuasi Damkar Kabupaten Bogor dan dijemput ambulans pada Rabu (9/3/2022) setelah dibantu rekannya untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Ukuran Lingkar Pinggang karena Obesitas Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus

Tini juga mengaku sangat membutuhkan bantuan dalam penanganan medis putranya tersebut.

Karena keuangannya menurut Tini tak cukup membiayai pengobatan jika hanya mengandalkan warung kecil usahanya.

"Mudah-mudahan secepatnya sembuh. Saya mah orang tua, cuma bisa doain, biayain juga saya gak bisa, orang saya orang gak punya," kata Tini.

(TribunnewsBogor.com/Daman/Naufal)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kisah Pilu Pria Berbobot 1,8 Kwintal di Bogor, Mantan Caleg yang Kini Berjuang Sembuh dari Obesitas

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved