Kelompok Bersenjata di Papua
Salah Satu dari 8 Korban Penembakan KKB Ternyata Anak Kepala Suku, Bertugas Sebagai Pendamping
Anak kepala suku itu mengantarkan para pekerja telekomunikasi yang hendak memperbaiki tower di lokasi berketinggian 3.000 mdpl tersebut.
Editor:
Dewi Agustina
"Saya punya anak ini, Beby Tabuni sudah kena tembak."

"Dia pasang jaringan, baru anaknya kena tembak," kata Abeloni di Polse Beoga, Sabtu (5/3/2022), dikutip dari video yang diterima Tribunnews.com.
Dia pun mengecam kegiatan KKB menyerang masyarakat Kabupaten Puncak.
Ia juga meminta KKB untuk meninggalkan wilayahnya dan tidak kembali lagi.
Abeloni pun mengimbau warga setempat ikut mengecam dan melawan aksi KKB.
"Jadi, OPM dari Intan Jaya itu salah besar, tidak (jangan) datang-datang lagi ke sini Kabupaten Puncak, jangan ganggu-ganggu datang," kata Abeloni.
"Tidak usah datang lagi ke Kabupaten Puncak ini," tegas dia.
Baca juga: Delapan Pekerja PT Palapa Timur Telematika Tewas Di-dor KKB, Ini Tanggapan Telkomsel
Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk
Tim evakuasi berencana melakukan evakuasi terhadap 8 jenazah karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (6/3/2022) pukul 06.00 WIT.
Namun cuaca buruk akibat hujan deras dan awan tebal yang menyelimuti wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua menjadi kendala serius terhadap pelaksanaan evakuasi tersebut.
Sesuai skenario evakuasi dari tim yang terdiri jajaran TNI dan Polri itu, nantinya akan membawa jenazah tersebut ke RSUD Mimika.
"Kita masih menunggu perkembangan cuaca hari ini, karena laporan dari lokasi sangat tidak memungkinkan untuk evakuasi," kata Ka Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Muhammad Firman kepada Tribun-Papua.com melalui pesan singkat, Minggu (6/3/2022).
Berdasarkan pantauan dan laporan jajarannya, hingga saat ini cuaca di Timika dan sekitarnya masih mendung dan beberapa bagian diselimuti awan tebal.
Bahkan di beberapa wilayah di Kabupaten Mimika serta di daerah Puncak juga masih turun hujan yang sangat deras.
Rencananya proses evakuasi menggunakan tiga helikopter, dengan personel dua tim evakuasi satu tim pengamanan.