Rabu, 1 Oktober 2025

Dua Keluarga Bertetangga Terlibat Perang Hingga Berdarah-darah

Kedua keluarga itu pun mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit, dan berujung saling lapor.

Editor: cecep burdansyah
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
KETERANGAN - Kapolsek Banjar, Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana saat memberikan keterangan terkait kasus perkelahian dua keluarga asal Desa Kaliasem, Kecamatan Sukasada, Buleleng Sabtu (5/3). 

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Dua keluarga di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Sukasada, Buleleng terlibat perkelahian, Jumat (4/3) malam, sekitar pukul 23.00 Wita.

Akibatnya, kedua keluarga itu pun mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit, dan berujung saling lapor.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, dua kubu yang terlibat perkelahian ini di antaranya keluarga Putu Mas Merta (48) dengan keluarga Kadek Arsana.

Perkelahian terjadi di pinggir jalan, tepat di depan rumah Putu Mas Merta. Akibat perkelahian ini, keluarga Putu Mas Merta terluka hingga harus dirawat di RSUD Buleleng.

Putu Mas Merta mengalami luka pada bagian kepala. Selain itu, anak keduanya bernama Kadek Bayu Widana (17) mengalami luka tusuk pada bagian perut, dan luka pada kepala.

Anak ketiganya bernama Komang Neka Muliadi (14) mengalami pendarahan pada otak. Sementara istrinya Luh Ayu Widiani mengalami memar pada bagian tangan, serta trauma.

Sementara keluarga Kadek Arsana juga mengalami luka-luka, hingga harus dilarikan ke RS Parama Sidhi Singaraja. Kadek Arsana mengalami luka robek pada bagian kepala.

Anaknya bernama Gede Porda mengalami patah tulang pada bagian tangan kirinya.

Ketut Suartana (45), keponakan Putu Mas Merta saat ditemui di IGD RSUD Buleleng mengatakan, Kadek Arsana mulanya berteriak-teriak di depan rumah milik Putu Mas Merta. Sehingga Kadek Bayu Widana pun keluar untuk mengecek.

Saat keluar itu, Kadek Bayu disebut-sebut langsung dianiaya oleh tiga orang pria. Satu orang memegang dirinya, sementara dua orang lainnya memukul dan menusuknya menggunakan parang.

Akibat dianiaya itu, Kadek Bayu langsung menjerit. Sehingga Putu Mas Merta bersama anak ketiganya Komang Neka Muliadi langsung keluar rumah, untuk menyelamatkan Kadek Bayu.

Namun Putu Mas Merta serta Komang Neka juga langsung dianiaya menggunakan parang dan linggis. Sementara Luh Ayu Widiani yang melihat anggota keluarganya telah dianiaya, juga keluar rumah, hingga tubuhnya sempat dibanting.

"Ibu (Luh Ayu Widiani, Red) agak rabun. Sepengetahuan ibu, yang menganiaya itu ada tiga orang. Kondisi paman saya (Putu Mas Merta, Red) saat ini sudah sadar. Baru selesai menjalani operasi karena ada gumpalan darah di kepalanya. Anak ketiganya (Komang Neka, Red) juga baru selesai menjalani operasi karena ada pembengkakan di kepalanya. Kata dokter anak ketiganya ini harus dua kali dioperasi," ujarnya.

Ketut Suartana menyebut, hubungan antara Komang Neka dengan tetangganya itu tidak baik.

"Saya kurang tahu masalahnya apa sehingga ada perkelahian, karena rumah saya jauh. Namun yang jelas paman saya sudah sering mengeluh dengan keluarga besar, karena sering diancam oleh tetangganya ini (Kadek Arsana, Red). Sering diajak berkelahi juga," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved