Selasa, 7 Oktober 2025

Ritual di Pantai Payangan Jember

Sebelum Tewas Bersama Suami saat Ikut Ritual Maut, Sri Wahyuni sempat Mimpi Melihat Keranda Jenazah

Sri Wahyuni (35) dan suaminya, Syaiful Bahri (40) menjadi korban tewas dalam ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022).

Kolase Tribunnews.com: TribunJatim.com/Sri Wahyunik dan Kompas/Istimewa
(Kiri) Kondisi pantai Pantai Payangan Jember dan (Kanan) korban saat dievakuasi oleh warga. 

Sebab, kata Painah, keduanya tidak pernah bercerita tentang kegiatan di kelompok tersebut.

"Ya katanya pengajian, kami tidak tahu apa-apa," terangnya.

anak korban tewas ritual maut
Bupati Jember, Hendy Siswanto (kiri berkaus hijau) menemui anak dan keluarga pasangan Syaiful Bahri dan Sri Wahyuni Komariyah di Desa/Kecamatan Ajung, Minggu (13/2/2022).

Sudah Tiga Kali Ikut Ritual

Fakta soal keikutsertaan Sri Wahyuni dan suaminya mengikuti padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara diungkap anak sulung mereka, SAM (15).

SAM mengatakan, awalnya ayah dan ibunya datang ke pengajian kelompok tersebut sampai akhirnya mengikuti ritual di Pantai Payangan.

Ia mengatakan, orangtuanya baru dua bulan terakhir mengikuti pengajian kelompok tersebut.

Selama itu, ayah dan ibunya sudah tiga kali mengikuti ritual yang diselenggarakan di Pantai Payangan.

"Ritualnya ada ke Pantai Payangan, ada juga ke pegunungan."

"Kalau ritual di Pantai Payangan, ayah sudah ikut tiga kali, yang kedua sekitar 10 hari lalu," ujarnya, seperti dilansir Tribun Jatim.

Baca juga: Saksi Hidup Ritual Maut di Pantai Payangan Jember:  Kami Dihantam Ombak Besar saat Meditasi

SAM dan dua adiknya yang cukup besar secara bergantian dibawa ikut ke pengajian kelompok tersebut.

Pengajian biasanya diadakan di rumah Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Nurhasan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.

"Kadang yang di Abah, dekat rumah," ujar SAM sambil menyebut salah satu tetangganya.

SAM menjelaskan, saat mengikuti ritual tersebut, semua anggota mengenakan kaus hitam berlogo dan bertuliskan nama kelompok Tunggal Jati.

Masih dikatakan SAM, saat berada di tepi pantai, mereka berdiri menghadap ke laut dengan lengan saling bergandengan, kemudian mereka duduk.

Baca juga: Pasutri Jadi Korban Tewas Ritual Maut, Bermula dari Pengajian, Sudah 3 Kali Ikut Ritual & Bawa Anak

Dalam ritualnya, mereka membaca sejumlah bacaan seperti syahadat, dan surat-surat pendek.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved