Liputan Khusus
Pesta Miras Marak di Jateng, Di Cepu Enam Orang Tewas
Di Cepu Kabupaten Blora oplosan makan korban sebanyak 6 orang dan sebagian masih dirawat di rumah sakit.
Pihaknya tidak ingin peredaran miras oplosan menelan banyak korban seperti yang terjadi di berbagai wilayah.
"Untuk kota Semarang, saat ini belum ada laporan. Jika ada informasi yang jual atau pabrik mengedarkan miras oplosan silahkan masyarakat bisa menginformasikan ke kami untuk ditindaklanjuti," ujarnya, Minggu (6/2).
Menurutnya, kandungan miras oplosan sangat berbahaya. Berdasarkan pengalamannya mengungkap kandungan miras oplosan diantaranya Ciu yang dicampur dengan obat nyamuk oleh dan berbagai macam campuran.
"Kalau saya pernah melihat miras oplosan ciu dicampur dengan obat nyamuk oles," kata Aries.
Dikatakannya, razia miras oplosan sering dilaksanakan. Razia tersebut dilakukan secara mendadak.
"Razia rutin akan terus dilaksanakan. Untuk lokasinya kami sudah memegang. Tapi saat ini sedang kami lakukan penyelidikan," kata dia.
Aries menuturkan hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal dunia akibat miras oplosan di Kota Semarang. Namun pihaknya tidak segan-segan menindak jika mendapat laporan miras oplosan.
Minuman Bercukai
Rudi (bukan nama sebenarnya) seorang pecandu alkohol. Dia mengatakan apa yang dilakukan pemuda di Jepara dan Blora merupakan hal konyol.
Sebab menurutnya, apapun yang dilakukan secara berlebihan akan berdampak negatif.
"Apalagi itu minuman alkohol yang tidak bercukai. Itu kan tidak jelas unsur kandungan alkoholnya berapa persen. Tidak jelas juga itu minuman hasil fermentasi, atau sebenarnya etanol untuk medis," terangnya.
Sejak duduk di bangku SMA, Rudi sudah mengkonsumsi minuman beralkohol bersama teman-temannya.
Ia mengakui pertama kali mencicipi minuman beralkohol masih dalam bentuk oplosan.
"Dulu sebutannya ciu. Itu juga tidak bercukai. Cuma dibungkus botol bekas air mineral ukuran satu liter. Tapi dahulu minum hanya seminggu sekali. Sekali minum cukup satu botol saja. Kalau sudah mabuk, pergi ke club malam. Kan lumayan irit," jelasnya.
Seiring bertambahnya usia, Rudi tak mau lagi mengkonsumsi ciu. Sebab, beberapa kali setelah mengkonsumsi ciu, Rudi merasa asam lambungnya naik dan sesak napas.
"Saya kira itu terjadi karena minum ciu belum sarapan. Jadi saya masih berani coba lagi. Tapi kok sama saja, asam lambung naik. Akhirnya sejak saat itu kapok minum ciu. Sekarang cenderung pilih minuman beralkohol yang bercukai saja. Seperti congyang, soju, vodka, gepengan (mansion), atau kadang bir," akunya Rudi.