Jumat, 3 Oktober 2025

Buaya Berkalung Ban Berhasil Ditangkap, Upaya Evakuasi Sempat Terhenti Karena Pandemi

Selama ini, buaya tersebut menyedot perhatian masyarakat sekitar yang menaruh rasa iba karena adanya kalung ban yang melingkar di tubuhnya.

(AFP PHOTO/ARFA)
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut. 

Hasmuni berterimakasih kepada Tili dan juga masyarakat yang membantu dalam melepaskan ban di tubuh buaya tersebut.

Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Proses pemasangan perangkap besi untuk menyelamatkan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore. (Tribunpalu.com/Muhakir Tamrin)

Baca juga: SOSOK Pria Penangkap Buaya Berkalung Ban di Palu, Berjuang Sendiri dan Sering Diremehkan Warga

Baca juga: Gagal Ditangkap Panji Petualang hingga Matt Wright, Buaya Berkalung Ban Takluk di Tangan Pria Sragen

Percobaan selama Tiga Pekan 

Usaha penangkapan buaya berkalung ban yang dilakukan oleh Tili ini telah berlangsung selama tiga pekan lamanya.

Seperti dilaporkan TribunPalu, sejak pertengahan Januari lalu, Tili setiap sore memasang umpan untuk menangkap sang buaya.

Umpan yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari merpati hingga ayam.

Motif penangkapan yang dilakukan oleh Tili ialah semata-mata karena ia merasa kasihan dengan buaya itu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili, Selasa (8/2/2022).

Ia memasang umpan dan menalikan umpan itu menggunakan sebuah tali yang ujungnya diikat pada batang kayu besar disekitar sungai.

Hal itu dimaksudkan agar memudahkan dalam menarik buaya saat umpannya dimakan.

Wujud buaya berkalung ban yang telah melingkar di lehernya sejak 2016.
Wujud buaya berkalung ban yang telah melingkar di lehernya sejak 2016. (Kolase Tribun Palu)

Habiskan 35 Ekor Umpan dengan Biaya Rp4 Juta

Tili mengaku, selama ini ia mengeluarkan uang dari kantong pribadinya hingga jutaan rupiah untuk membeli umpan.

Menurutnya, ia sudah menghabiskan umpan hingga 35 ekor ayam dan juga merpati dengan kisaran biaya Rp4 juta.

"Habis uang sekitar Rp4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.

Untuk peralatan lain, ia hanya mengandalan sebuah tali kapal dengan panjang 300 meter.

Sayangnya, tali tersebut sempat dicuri orang hingga akhirnya hanya menyisakan 100 meter saja.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved