Jumat, 3 Oktober 2025

Orangtua Siswa Maafkan Guru yang Aniaya Anaknya, Wali Kota Surabaya: Jangan Dibahas Lagi

Orangtua MR, Ali Muhjayin, memaafkan guru pelaku kekerasan terhadap anaknya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi rumah korban

Editor: Erik S
TANGKAPAN LAYAR
Video yang memperlihatkan seorang siswa di sebuah SMPN di Surabaya Jawa Timur dipukul oleh gurunya viral di media sosial, Sabtu (29/1/2022) 

Ia pun berjanji semakin semangat belajar seperti yang diharapkan Wali Kota Surabaya.

"Saya sampaikan terima kasih banyak kepada Pak Eri, karena nanti akan diberikan sepeda, Insya Allah saya akan lebih semangat belajar," kata MR.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Surabaya dipukul gurunya viral di media sosial, Sabtu (29/1/2022).

Video berdurasi tiga detik yang tersebar di WhatsApp merekam dua orang siswa sedang berdiri di depan kelas.

Tiba-tiba, seorang guru berdiri dari tempat duduknya dan langsung memukul siswa sambil mengumpat.

Dalam potongan video tersebut, kepala sang anak dibenturkan ke papan tulis di belakangnya.

Wali Kota Surabaya: Ini Kota Layak dan Ramah Anak, Masa Dicoreng?

Eri tidak ingin kasus tersebut terulang, apalagi Surabaya memiliki status Kota Layak Anak.

"Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak, masa dicoreng? Dan yang mencoreng adalah orangtuanya (guru) sendiri, sudah ini yang terakhir," kata Eri, saat di temui di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Rabu (2/2/2022).

Eri mengatakan, peristiwa itu menjadi catatan penting bagi dirinya dan bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa para guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.

Baca juga: Dokumen Penanganan Perkara Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Dijadikan Sebagai Bukti

Di sisi lain, ia juga memahami bahwa yang dilakukan oleh salah satu guru tersebut dilandasi oleh emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbul kejadian tersebut.

Maka, ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi di dunia pendidikan Kota Surabaya.

"Ketika kejadian ini terulang kembali, maka saya pastikan njenengan (anda) akan berhadapan dengan saya, karena saya tidak akan membiarkan kezaliman ada di depan mata saya. Sebab, saya akan menjaga kota ini," kata dia.

"Guru yang kemarin jangan dibahas lagi, karena setiap manusia memiliki kesalahan. Beri penguatan kepada beliau dan beri semangat agar beliau berubah, jangan dijatuhkan," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved