Jumat, 3 Oktober 2025

Gunung Semeru Erupsi

Ibu Hamil 9 Bulan di Lumajang Berlari Belasan Kilometer untuk Selamatkan Diri dari Hujan Batu

Petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat

Editor: Eko Sutriyanto
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer yang mengarah ke Besuk Kobokan. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Selain itu, puluhan orang lainnya juga mengalami luka-luka di Lumajang, Jawa Timur.

Sosok Rumini

Selain Ayuningsih yang mengalami kisah dramatis, ada juga sosok Rumini (28) yang menjadi pahlawan saat erupsi Gunung Semeru.

Sosok Rumini menjadi perbincangan luas hingga trending topik twitter. 

Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini rela menemani sang ibu yang sudah lansia, Salamah, saat erupsi Gunung Semeru terjadi, Sabtu (4/12/2021). 

Akibatnya, nyawa keduanya tak bisa tertolong setelah tertimpa bangunan. 

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Plastik Dikirim ke Lumajang Bantu Korban Luka Bakar Erupsi Semeru

Rumini dan Salamah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia saling berpelukan di dapur rumahnya pada Minggu (5/12/2021) pagi.

Legiman, adik ipar Salamah bercerita, ketika Gunung Semeru erupsi, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

Adapun kedua jasad korban kini telah dievakuasi oleh petugas untuk selanjutnya dimakamkan.

Bantuan bahan makanan dikirim ke korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Bantuan bahan makanan dikirim ke korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. (ist)

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.

Legiman menambahkan, dua anggota keluarga Salamah lainnya juga bernasib malang.

Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah namun keduanya saat ini sudah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved