Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibu Muda di Surabaya Habisi Anaknya yang BAB di Celana, Sempat Bohong Meninggal karena Jatuh

Kasus seorang ibu muda tega menghabisi anak kandungnya terjadi di Surabaya. Pelakunya wanita 24 tahun berinisial AS. Korbannya balita berinisial MTP

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com: SURYA.co.id/Firman Rachmanudin
(Kiri) AS, ibu muda yang tega menghabisi anak kandungnya (Kanan) Jasad korban saat berada di rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang ibu muda tega menghabisi anak kandungnya terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui yang menjadi pelakunya adalah wanita 24 tahun berinisial AS.

Sementara korbannya balita berinisial MTP (4).

Korban meninggal dunia lantaran dianiaya oleh ibunya.

Mirisnya lagi, AS melakukan berbuatannya lantaran kesal korban buang air besar (BAB) di celana.

Berikut informasi lengkapnya dihimpun dari TribunJatim.com dan Surya.co.id, Rabu (10/11/2021):

Baca juga: KRONOLOGI Wanita Muda Dihabisi Teman Kencan di Hotel, Berawal Minta Uang Muka Lalu Izin Beli Pulsa

Sempat berbohong

a
AS ibu yang tega aniaya anaknya sampai meninggal saat diamankan di Mapolrestabes Surabaya. (TribunJatim.com/ Firman Rachmanudin)

Kejadian ini bermula saat AS menemui bibi korban bernama Indah pada Selasa (9/11/2021) sore.

Ia mengatakan kepada Indah, MTP meninggal dunia.

AS bercerita kalau sang anak terjatuh hingga mengalami memar di tubuhnya.

Indah, bibi korban yang juga adik ipar dari pelaku menceritakan bagaimana AS datang ke rumahnya untuk menitipkan jenazah MTP.

"Karena rumahnya kakak saya (suami pelaku) ini kan di sini (serumah dengan keluarga)."

"Ibu itu datang ngabari kalau anaknya meninggal dunia. Saya lihat kok ada luka memar, katanya terjatuh. Saya percaya saja," kata Indah.

Baca juga: Santet Tak Mempan, Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami

Nenek korban curiga

Indah melanjutkan ceritanya, selang tiga jam kemudian, nenek korban datang untuk melihat jenazah cucunya itu.

Saat kain disingkap, MTJ kaget melihat bocah itu mengeluarkan busa di mulut dan hidung. Begitu pula kondisi yang penuh luka memar.

"Neneknya itu tidak terima. Karena memang yang merawat korban dari umur tiga bulan sampai empat tahun itu ya neneknya. Akhirnya laporan ke RT terus diteruskan ke polisi," imbuh Indah.

Dari sanalah, polisi melakukan serangkaian penyelidikan hingga membawa korban ke kamar jenazah RSUD Dr Soetomo untuk keperluan autopsi.

Baca juga: Sakit Hati Sering Dimarahi, PRT Habisi Majikan di Padang, Mobil dan Emas 92 Gram Milik Korban Raib

Perangai AS

Indah menuturkan, MTP baru dua minggu diasuh oleh ibunya tersebut setelah empat tahun dititipkan ke neneknya.

Menurutnya, perangai AS memang dikenal tak ramah, suka marah hingga memukul bukan hanya kepada anaknya,tetapi juga kepada suaminya.

AS juga jarang bersosialisasi dengan keluarga maupun tetangga.

"Orangnya jahat. Jangan sama anak kecil, sama kakak saya (suami pelaku) itu dia sering mukul. Kalau kakak saya sabar, paling karena lihat anak," tandasnya.

Baca juga: Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Suami, Motifnya Sakit Hati, Curiga Ada Wanita Idaman Lain

Kata polisi

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto saat melihat kondisi jenazah korban usai diotopsi.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto saat melihat kondisi jenazah korban usai diotopsi. (SURYA.co.id/Firman Rachmanudin)

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Edy Herwiyanto menjelaskan, kematian korban disebabkan karena penganiayaan.

"Pelaku sempat membenturkan korban ke tembok sehingga korban mengalami pendarah di otak yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya.

Sesuai hasil penyidikan, pelaku mengaku kesal dan jengkel melihat anaknya susah dinasehati.

Bahkan, AS menyebut jika anaknya mengalami keterlambatan motorik untuk dapat merespon pesan yang disampaikan.

"Pengakuannya memang kesal. Korban diberitahu ini responsnya kurang. Menurut keterangan pelaku, ibunya, korban ini mengalami keterlambatan merespons."

"Jadi kalau dinasehati kalau buang air di kamar mandi, korban ini masih saja buang air di celana. Itu alasan yang membuat pelaku menganiaya korban," bebernya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Surya.co.id/Firman Rachmanudin)

Berita lainnya seputar Kota Surabaya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved