Wawancara Eksklusif
Langkah Strategis Rektor Unair, Kerja Sama dengan Kemenhan Teliti Vaksin dan Obat-obatan (2-Habis)
Unair menggandeng Kementerian Pertahanan untuk terus mengembangkan riset obat-obatan. Selain untuk masyarakat umum, diteliti obat untuk tentara.

Saat ini sudah lebih dari 80 persen civitas akademik sudah vaksin kedua. Karena memang wajib vaksin ini.
Mitigasi manakala di dalam perkuliahan ada civitas akademika terjangkit Covid-19 bagaimana?
Kalau ada civitas akademika positif covid, mitigasinya sudah kami siapkan. Saat di awal ketika volume yang kuliah masih sedikit kami siapkan asrama mahasiswa kami. Jadi mereka tidak keluar masuk saat ada kasus itu.
Lebih massal lagi, kalau ada beberapa kasus ya kami lakukan pemeriksaan rutin. Sehingga sejak awal bisa diketahui satu atau dua yang positif.
Tracking rutin kami gunakan antigen, tapi kalau tracking acak kami siapkanuntuk PCR. Kami juga menyiapkan GeNose untuk pencegahan juga. Penegakan protokol kesehatan jadi bagian utama dalam proses mitigasi
Pandemi yang berlangsung lebih dari 1,5 tahun ini, apa dampak yang paling mengena selain ketiadaan kuliah tatap muka?
Ketiadaan kuliah tatap muka bukan gangguan bagi kami. Karena sejak awal kami punya aula untuk e-learning dan lainnya.
Tapi dampaknya lebih pada psikologis mahasiswa. Tapi bukan masalah perkuliahannya, lebih banyak pada interaksi mereka yang berkurang dengan kawan-kawannya.
Pembelajaran sudah enjoy saja karena ada banyak perkembangan meknisme interaksi yang baik, justru ada juga berapa mahasiswa yang suka dengan sistem online. Yang penting asesmen atau ujiannya harus offline.
Psikologis mahasiswa yang kami cari solusinya.Dampak ekonomi pastinya berdampak juga pada permintaan keringanan biaya pendidikan yang bisa mencapai belasan ribu mahasiswa.
Jadi revenue (pendapatan) Unair berkurang ya?
Yang penting berkahnya, jadi semoga saja meskipun revenue turun berkahnya meningkat. Kami sudah antisipasi berbagai kondisi yang ada.
Karena selama ini juga kami harus tetap bayar dosen, bayar listrik, perawatan dan lainnya. Pembelanjaan kami memang ada penurunan tapi tidak signifikan.
Bikin Pak Rektor pusing nggak ketika banyak mahasiswa minta keringanan?
Tingkat pusing sih bukan karena keringanannya, asal mereka jujur kami dengan senang hati memberikan keringanan. Yang sering kali mikir agak dalam adalah kalau yang tidak berdampak kemudian minta keringanan. Ini yang bikin pusing.