Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon Menwa UNS Tewas

Polisi Dalami Sosok Pelaku yang Lakukan Kekerasan Selama Diklat Menwa UNS, 25 Saksi Telah Diperiksa

Kasus mahasiswa UNS tewas naik ke penyidikan, polisi tengah mendalami pelaku yang melakukan kekerasan selama diklat.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TribunSolo Septiana Ayu/Fristin Intan
GE (20), mahasiswa UNS yang tewas saat Diksar Menwa (kiri) dan situasi kantor sekretariat Menwa UNS saat ini. 

Gilang diduga meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta dengan tubuh penuh luka lebam.

Kepolisian pun masih menyelidiki penyebab kematian korban dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk panitia diklat dan keluarga.

Satu di antara keluarga korban, yakni sang sepupu, Novarina Ekapuri, ikut menceritakan pengalaman korban saat mengikuti Menwa.

Menurut Nova, korban telah mengikuti organisasi Menwa sejak awal kuliah hingga semester tiga.

"Mas Gilang masuk Menwa itu setahu kami dari pihak keluarga sudah dari semester satu."

"Jadi sudah dari awal masuk kuliah di Prodi K3 UNS, Mas Gilang mengikuti salah satunya Menwa dan BEM Sekolah Vokasi," kata Nova, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (27/10/2021) malam.

Nova melanjutkan, korban sempat bercerita alasannya mengikuti organisasi Menwa karena ingin melatih fisik dan mentalnya.

Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.
Kasus mahawiswa UNS tewas saat diklat, begini pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.

Sebab, sebelum berkuliah di UNS, korban sempat mendaftar di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, tetapi tidak lolos.

"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun."

"Sempat beberapa kali mengikuti tes tapi dinyatakan gagal, kemudian mengikuti SBMPTN dan akhirnya diterima di D4 Prodi K3 UNS."

"Jadi mungkin dia masih ingin melanjutkan cita-citanya di ikatan dinas makanya dia mengikuti organisasi Menwa itu," ungkap Nova.

Nova membeberkan, korban belum pernah bercerita mengenai pengalaman kekerasan saat mengikuti organisasi Menwa.

Menurut Nova, jika keluarga tahu ada dugaan kekerasan dalam organisasi Menwa, korban tidak akan diizinkan untuk mengikutinya.

Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021).
Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan, red) engga pernah cerita."

"Kalau pernah ada seperti itu dan Mas gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved