Misteri Juragan Cokelat di Aceh Dibegal & Jasad Dibuang di Sungai Terungkap, Ternyata Hanya Rekayasa
Misteri hilangnya seorang jurgan cokelat di Kabupaten Aceh Tenggara, akhirnya terungkap. Pria bernama Abdul Rasyid (32) itu awalnya dikabarkan dibegal
Akhirnya terungkap kalau pada Selasa (19/10/2021), Abdul Rasyid menyusun skenario dengan cara dia menghubungi kakak kandung istrinya (kaka ipar) yang ada di Putri Betung bersama suami kakak iparnya tersebut.
Ia meminta kepada suami kakak istrinya untuk berangkat ke Kutacane dengan membawa sepeda motor.
Lalu, Abdul Rasyid menyusun skenario dengan merekayasa kejadian dirinya seakan-akan dia menjadi korban kekerasan atau dibegal.
Abdul Rasyid sengaja meninggalkan mobil yang kemudian ditemukan warga berada di perkebunan sawit di Dusun Pagkirapan, Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah.
Kondisi mobil saat ditemukan warga pada Rabu (20/10/2021) lalu, kaca depan pecah dan ada percikan darah di kursi dan stir.
Penemuan mobil ini sempat menghebohkan masyarakat di Aceh Tenggara.
Pasalnya, warga menduga telah terjadi pembegalan terhadap supir atau pemilik mobil pikap tersebut.

Kejadian ini pun membuat istri korban melaporkan kasus itu kepada Polsek Babul Rahmah pada Rabu (20/10/2021).
Ternyata, kejadian yang menimpa Abdul Rasyid bukanlah pembegalan seperti dugaan semula, namun hanyalah kebohongan yang dilakukan korban,
Dalam kejadian ini, papar Kapolres Agara, AKBP Bramanti, Abdul Rasyid merekayasa adanya kejadian kekerasan pada dirinya.
Kemudian dia menitipkan uang kepada kakak kandung istrinya untuk diberikan kepada istrinya sebesar Rp 63 juta.
Baca juga: Tauke Cokelat di Aceh Diduga Jadi Korban Begal, Mayatnya Dibuang ke Sungai
Sedangkan uang sebanyak Rp 40 juta dibawa Abdul Rasyid bersama suami kakak istrinya menuju Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues.
Namun, hingga kini Abdul Rasyid dengan sepeda motor kakak istrinya yang digunakan untuk melarikan diri dan masih dalam pencarian aparat kepolisian Polres Aceh Tenggara.
Menurut Kapolres, dalam kasus ini, istri Abdul Rasyid bersama kakak kandung istrinya dan suami kakak istrinya, telah diperiksa aparat kepolisian Polres Aceh Tenggara.
"Kasus begal tauke cokelat Abdul Rasyid hanyalah rekayasa korban dan masyarakat tak perlu was-was melintas di lokasi itu," pinta Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti.
Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Mengejutkan! Tauke Cokelat Rekayasa Kasus Pembegalan Dirinya, Libatkan Kakak Ipar, Begini Ceritanya
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SerambiNews.com/Asnawi Luwi)