Kisah Mbah Djami Bangun Usaha Kuliner Sambal Tumpang: Dulunya Jualan Tengah Malam
Menyajikan nasi tumpang sebagai makanan khasnya, Mbah Djami sudah dikenal hampir seluruh warga Sragen.
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kuliner khas Sragen, Sambal Tumpang Mbah Djami telah berjalan sekitar 30 tahun.
Kuliner tersebut dimiliki oleh Mbah Djami (70).
Menyajikan nasi tumpang sebagai makanan khasnya, Mbah Djami sudah dikenal hampir seluruh warga Sragen.
Sambal tumpangnya salah satu yang legendaris di Kabupaten Sragen, yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Mbah Djami bercerita jika ia sudah menjalankan usaha kuliner dengan menu khas sambal tumpang kurang lebih dari 30 tahun.
Baca juga: Banyak Konsumsi Makanan Kaleng, Makin Tinggi Kadar Bisphenol-A dalam Urin
"Tepatnya kurang tahu persis, pokoknya sudah puluhan tahun, sejak pemerintahan Bupati Bawono, yang kemarin meninggal dunia," kata Mbah Djami kepada TribunSolo.com, Jumat (15/10/2021).
Diketahui, HR Bawono menjabat sebagai Bupati Sragen sejak tahun 1990 hingga 2000.
Mbah Djami terus menekuni usaha kulinernya itu hingga kini.
Ibu 4 orang anak tersebut, pernah berjualan tengah malam dan juga selalu habis diburu pembeli.
"Iya dulu pernah berjualan tengah malam, di selatan pasar Bunder itu, jam 24.00 WIB, ya selalu ramai," ujarnya.
Baca juga: Dari Kebiasaan Minum Kopi, Mumuk Gomez dan Suami Gandeng Anwar Sanjaya Buka Lapak Kuliner
Alasannya buka tengah malam karena menuruti permintaan pelanggan, yang mana aktivitas di pasar sudah mulai sejak dinihari.
Kini, warungnya menenpati lokasi baru, di Jalan RA Kartini, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan / Kabupaten Sragen, atau pojok spesial menuju Batu Jamus.
Meski dipindahkan ke tempat baru, pelanggannya tak berkurang sedikitpun.
"Pelanggan masih banyak, kalau pagi kan banyak pegawai negeri yang sarapan disini, polisi juga begitu," terangnya.
"Malah, kalau pagi hari sibuk sekali melayani pelanggan, tidak sempat ngobrol seperti ini," imbuhnya.