Minggu, 5 Oktober 2025

Gerombolan Preman Serang Petani di Lahan Tebu, Anggota DPRD Ternyata Menghasut untuk Lawan Polisi

Segerombolan preman menyerang petani di lahan tebu di daerah perbatasan Indramayu-Majalengka. Seorang anggota DPRD terlibat dalam insiden itu.

Penulis: Miftah Salis
Kolase Tribunnews.com: TribunCirebon.com/Handhika Rahman dan TribunCirebon.com/Eki Yulianto
(Kiri) Pelaku yang terlibat bentrok saat diamankan pihak kepolisian dan (Kiri) Korban saat berada di dievakuasi ke puskesmas. 

"Motifnya untuk mempertahankan lahan yang mereka anggap penguasaan sepihak oleh F-Kamis tersebut," kata Lukman, mengutip Tribun Jabar.

Sementara itu, General Manager PG Jatitujuh Majalengka Aziz Romdhon Bachtiar mengatakan, sebanyak 12.000 hektare lahan menjadi milik PG Jatitujuh secara hak usaha guna.

Namun separo lahan atau sekira 6.000 hektare dikuasai illegal oleh salah satu forum masyarakat.

"Secara HGU itu lahan PG Jatitujuh, ada sertifikat HGU nomor 1 Majalengka dan nomor 2 Indramayu."

"Jadi memang mereka secara ilegal menguasai lahan di sebagain besar wilayah Indramayu, kurang lebih 6.000 hektare," katanya.

Diberitakan sebelumnya sejumlah petani melakukan pembajakan lahan di kawasan PG Jatitujuh pada Senin (4/10/2021) sekira pukul 09.30 WIB hingga pukul 10.30 WIB.

Mengutip dari Tribun Jabar, saat sedang menggarap lahan, sekelompok petani tersebut diserang oleh sekelompok orang menggunakan senjata tajam.

Seorang saksi mata bernama Yaya Sumarya (34) menduga, pihaknya diserang oleh masyarakat dari kelompok F-Kamis (Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan).

"Kami tiba-tiba ada penyerangan, kemungkinan besar dari F-Kamis. Akibatnya ada korban dua orang," katanya di Puskesmas Jatitujuh, Majalengka, Senin (4/10/2021).

Terjadilah bentrokan antara dua kelompok tersebut.

Semua pekerja pun berlarian.

Baca juga: Detik-detik Petani Tebu Majalengka Diserang Hingga Buyut dan Yaya Tewas, Polisi Tangkap 19 Orang

Baca juga: Hendak Parkir, Mobil Wisatawan Terjun ke Jurang Sedalam 30 Meter, Pengemudi Tewas

Salah satu korban tewas akibat perselisihan lahan di PG Jatitujuh antara kelompok kemitraan PG Jatitujuh dengan kelompok Fkamis, Senin (4/10/2021). Saat ini, kedua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka
Salah satu korban tewas akibat perselisihan lahan di PG Jatitujuh antara kelompok kemitraan PG Jatitujuh dengan kelompok Fkamis, Senin (4/10/2021). Saat ini, kedua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka (Eki Yulianto/Tribun Jabar)

Yaya menyebut, petani yang jatuh ke parit langsung dibacok oleh para pelaku.

Akibat penyerangan tersebut, dua orang petani tewas.

Kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Jatitujuh namun nyawanya tak tertolong.

Dua petani tewas

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved