Selasa, 30 September 2025

Disebut Waliyullah, Ustaz Encep Jenal Muttaqin Lapor ke Polisi Bertelanjang Dada

Ia melaporkan AR pembuat pesan suara yang menyebutnya Waliyullah dilantik Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.

Editor: Hendra Gunawan
M Rizal Jalaludin/Tribun Jabar
Ustaz Encep Jenal Muttaqin, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Leuwi Cagak saat berada di Mapolres Sukabumi 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ustaz Encep Jenal Muttaqin, melapor ke polisi.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Leuwi Cagak II di Kampung Lewi Cagak Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi sempat disebut sebagai waliyullah.

Ia melaporkan AR pembuat pesan suara yang menyebutnya Waliyullah dilantik Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.

Ia menegaskan bahwa isu yang menyebut dirinya sebagai waliyullah adalah hoaks.

Karena tidak memakai baju saat pengajian dan beribadah jadi pemicu sang ustaz disebut Waliyullah.

Baca juga: Disebut Waliyullah yang Dilantik Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul, Berikut Klarifikasi Ustaz Encep

Ustaz Encep mengatakan, hal itu dilakukannya berdasarkan perintah gurunya untuk mengetahui arti hidup.

"Saya sendiri yang bernama Encep Jenal Muttaqin yang hari ini viral berita bahwa diri saya mengaku sebagai seorang wali, semua itu saya bantah itu berita hoaks itu berita bohong dan saya sendiri tidak tahu kejadiannya, saya bisa memaafkan secara pribadi dan keluarga kepada yang bersangkutan, namun secara hukum tetap berlanjut, karena kami sudah menguasakan kepada yang berwajib," ujarnya di Mapolres Sukabumi, Senin (4/10/0/2021).

Ia juga mengklarifikasi soal penyebutan tidak pernah memakai pakaian. Ia menyebut bahwa kesehariannya memang tidak memaki baju.

"Hanya saja kalau undangan ceramah keluar tetap masih menggunakan pakaian, kalau lagi salat saya tutupi pakai sorban, hanya saja di lokasi saya sendiri mengajar ngaji memang saya tidak pakai pakaian," kata Ustaz Encep.

Ia mengatakan, hal itu semata-mata dilakukan sebagai bagian dari ketaatan pada sang guru.

Baca juga: Pria di Sumedang Serahkan Diri ke Polsek Setelah Tantang Pimpinan Pondok Pesantren Berkelahi

"Saya anak pondok dianjurkan, diwajibkan untuk taat pada guru, alasannya karena perintah seorang guru yang saya ingat agar saya tahu artinya hidup," jelasnya.

Pantauan Tribun, saat datang ke Mapolres Sukabumi, Ustaz Encep tampak tidak memakai baju.

Polisi Layangkan Surat Pemanggilan untuk Pembuat Pesan Suara

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada AR yang diduga pembuat pesan suara menyebut ustaz Encep sebagai Waliyullah. Namun, AR tak kunjung datang, pihaknya juga telah melayangkan surat panggilan kedua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan