Sabtu, 4 Oktober 2025

Yoni Berkepala Kura-Kura di Klaten Aman, Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan Dibangun Melayang

Disparbudpora Klaten dan pihak PPK Tol Yogyakarta-Solo telah melakukan koordinasi sebelum pengerjaan fisik tol di desa itu dimulai

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Umat Hindu Klaten saat melaksanakan ibadah di lokasi yoni berkepala kura-kura berada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Minggu (26/9/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Almurfi Syofyan

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memastikan Yoni langka berkepala kura-kura yang berada di area persawahan di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dipastikan aman dari pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.

Dipastikan  yoni langka berusia 1200 tahun tersebut tidak dipindah dari posisi awalnya.

Ini terjadi karena desain dari pembangunan jalan tol yang melintasi yoni tersebut akan dibuat melayang.

"Nanti jalan layang atau jembatannya diperpanjang sehingga yoninya tidak terganggu begitu rencana awal ya," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Klaten, Yuli Budi Susilowati saat dihubungi Tribunjogja.com, Selasa (28/9/2021).

Menurut Yuli, pihak Disparbudpora Klaten dan pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Yogyakarta-Solo telah melakukan koordinasi sebelum pengerjaan fisik tol di desa itu dimulai.

"Kita sudah bicarakan soal yoni itu sejak jauh-jauh hari.

Baca juga: Kepergok Curi Aki Motor, Pria Asal Klaten Ngaku Tentara, Sasar Kendaraan yang Terparkir di Sawah

Bahkan sejak pengukuran dan pembahasan awal dulu bahwa disitu ada yoni yang berada dalam patok tol," ucapnya.

Pada pembahasan awal itu, lanjut Yuli pihak PPK Tol dan penanggung jawab proyek strategis nasional (PSN) itu memang akan dilakukan rekayasa agar yoni tidak terkena tol.

"Kita saat itu bicara dengan PPK tol dan waktu itu akan dilakukan rekayasa agar yoni tidak kena.

Kemudian kita juga koordinasi dengan Balai Arkeologi (Balar) Jogja untuk lakukan rekayasa itu," jelasnya.

Diakui Yuli, pada pembahasan awal memang terdapat beberapa opsi terkait rekayasa yang akan dilakukan terhadap yoni langka itu.

Satu diantaranya termasuk untuk memindahkan yoni tersebut dari posisi awalnya.

Namun, opsi tersebut urang dilakukan.

"Bentuk rekayasa awalnya yoni itu memang akan dipindah, tapi untuk pemindahan tidak segampang yang kita perkirakan karena banyak sejarah dan mitos yang beredar sekitar yoni itu.

Baca juga: Periksa 6 Saksi, Identitas Terduga Pelaku yang Sebabkan Sungai di Klaten Mendadak Merah Terungkap

Lalu pengembang tol atau penanggung jawab proyek akan adakan rekayasa dengan membuat jalan tolnya melayang," ucapnya.

Menurut Yuli, pembangunan jalan tol melayang disekitar yoni juga karena di lokasi tersebut juga terdapat aliran sungai yang melintas.

"Jadi di sekitar yoni itu nanti akan banyak dipasang tiang-tiang. Karena tidak jauh dari yoni kan juga ada sungai dan jalan tol juga akan melintas di atas sungai," imbuhhya.

Sebelumnya, Pengurus Pemuda Hindu Klaten, Ketut Megantara mengatakan jika yoni berkepala kura-kura tersebut termasuk yoni langka.

Sebab, selama ini dirinya belum pernah menemukan yoni dengan kepala menyerupai kura-kura atau bulus tersebut.

"Selama ini yoni yang kita temukan atau yang ada di Klaten berkepala naga atau kobra, tapi ini kepalanya kura-kura dan terbilang langka," ucapnya pada Tribun Jogja di lokasi yoni itu berada, Minggu (26/9/2021).

Ia mengatakan, yoni berkepala kura-kura tersebut memiliki tinggi dan lebar sekitar 80 sentimeter.

Pada bagian sisi kanan dan kiri yoni, terdapat gundukan tanah yang sudah ditumbuhi rerumputan dan tumbuhan liar.

Di balik tumbuhan liar tersebut, tampak struktur batu bata merah berukuran yang cukup besar.

"Dulunya ini kemungkinan adalah candi karena ada beberapa struktur batu bata merah juga di sekitar yoni ini, batu  bata merah itu kemungkinan pagarnya," ucapnya.

Menurut Ketut, yoni berkepala kura-kura itu diduga dibuat sekitar abad ke-8 atau satu masa dengan pembuatan candi Prambanan.

Diakui Ketut untuk Kecamatan Polanharjo, banyak tersebar yoni di areal persawahan.

Namun, yang terdampak oleh jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten adalah yoni berkepala kura-kura itu.

Ia pun berharap agar pembangunan jalan tol di sekitar yoni itu berada, bisa dilakukan rekayasa.

"Kami inginnya jalan tol lewat pada sisi sampingnya sehingga yoni dan situs yang ada di sekitarnya ini tetap terawat," ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ada Yoni Berkepala Kura-Kura di Klaten, Jalan Tol Yogyakarta-Solo Dibangun Melayang di Atasnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved