Sabtu, 4 Oktober 2025

Cekcok Soal Akses Jalan, Haryadi Celurit Pamannya Sendiri Hingga Tewas

Nairan dibacok oleh keponakannya tersebut dengan celurit setelah terjadi percekcokan masalah akses jalan di dekat rumah korban.

Editor: Hendra Gunawan
Kuswanto Ferdian/Surya
Suasana di lokasi pembunuhan warga di Kelurahan Lawangan Daya, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (25/9/2021). 

Kemudian, pelaku kembali menebaskan celurit itu sebanyak dua kali dengan posisi bacokan yang sama, dan beberapa tebasan celurit dengan luka kecil juga dibacokkan ke arah kepala korban hingga tak bergerak.

Melihat suaminya tak bernapas, Sunariyah (istri korban) menangis histeris dengan posisi tubuh duduk di depan jenazah suaminya.

Ia sempat pingsan di depan teras rumahnya dan langsung diangkat ke dalam rumahnya oleh keluarganya.

Berdasarkan pantauan TribunMadura.com di lokasi kejadian, korban ditebas oleh pelaku tepat di depan pintu masuk halaman rumahnya.

Mayat korban bersimbah darah dengan keadaan tubuh terbaring menghadap ke barat.

Secara ikatan keluarga, pelaku masih keponakan korban.

Antara korban dan ibu pelaku masih saudara.

Keseharian korban, bekerja sebagai petani.

Pelaku Ditangkap

Satreskrim Polres Pamekasan, Madura menangkap Haryadi Sudrajat (HD), beberapa saat setelah kejadian.

Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana menjelaskan, sekira pukul 17.00 WIB, pihaknya berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku berinisial HS yang menebas Nairan pakai celurit hingga meninggal dunia.

Pelaku ini warga Pamekasan yang rumahnya masih bertetangga dengan korban.

"Tersangka dan barang bukti dibawa ke Satreskrim Polres Pamekasan guna pemeriksaan lebih lanjut," kata AKP Tomy Prambana kepada TribunMadura.com, Minggu (26/9/2021).

Menurut AKP Tomy, ditangkapnya pelaku yang masih berusia 32 tahun ini berdasarkan laporan Polisi nomor: LP-B/ 423 / IX / 2021 / SPKT/POLRES PAMEKASAN/POLDA JAWA TIMUR, tanggal 25 September 2021.

Sedangkan barang bukti yang berhasil pihaknya amankan berupa sebilah celurit yang terdapat bercak darah dengan panjang 65 cm, dengan gagang terbuat dari kayu berwarna coklat dan sarung celurit terbuat dari kulit berwarna coklat.

"Kami juga amankan baju korban dan baju pelaku," jelasnya. (Kuswanto Ferdian)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Tragedi Berdarah Ponakan Habisi Paman di Pamekasan Dipicu Batu dan Anyaman Bambu, ini Kronologinya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved