Anggota TNI Tewas di Depok saat Lerai Perkelahian, Kronologi Peristiwa hingga Pernyataan Pelaku
Sertu LO, seorang anggota TNI AD tewas saat berupaya melerai perkelahian di Depok, Jawa Barat.
Namun, korban akhirnya tidak tertolong dan jasadnya ditemukan di Jalan Patoembak, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis (23/9/2021) pagi.
Sementara, pelaku I langsung melarikan diri dari lokasi kejadian bersama sejumlah rekan-rekannya.
3. Pelaku Ditangkap
Polisi akhirnya menangkap pelaku penusukan yang membuat Sertu LO tewas, I.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan pelaku I ditangkap pada Kamis kemarin.
“Tersangka satu sudah diamankan. Diamankan kemarin, beberapa jam saja,” ujarnya, Jumat, sebagaimana diberitakan WartaKota.
Sementara itu, dikutip dari TribunJakarta, Kapolresta Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, mengatakan saat meringkus pelaku I, polisi turut menyita sejumlah barang bukti di antaranya pisau yang digunakan korban untuk menusuk Sertu LO.
Tersangka kini diamankan di Polresta Depok untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
4. Pelaku Minta Maaf
I, pelaku penusukan yang menewaskan seorang personel TNI Angkatan Darat berinisial LO di Kota Depok, meminta maaf kepada keluarga korban dan pimpinan satuan tempat korban bertugas.
“Minta maaf Bapak untuk perlakuan saya kepada anggota Bapak, terutama buat keluarganya saya minta maaf,” ujar I pada Komandan Menzikon Pusziad, Kolonel Czi Nurdihin, yang hadir dalam ungkap kasusnya di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (24/9/2021).
Untuk diketahui, Sertu LO merupakan anggota TNI AD yang berdinas di Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) Pusat Zeni TNI Angkatan Darat.
Menanggapi insiden yang menewaskan seorang personelnya, Kolonel Czi Nurdihin mengatakan pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum pada pihak kepolisian.
“Pelaku merupakan WNI (Warga Negara Indonesia) dalam artian sipil, kami percaya pada polres yang akan melakukan proses hukum lanjutan,” tuturnya.
Baca juga: Pelaku Penusukan Anggota TNI di Depok Meminta Maaf
Ketika ditanya apakah akan ada kenaikan pangkat untuk korban, mengingat ia gugur saat melakukan aksi ‘heroik’ melerai pertikaian, Kolonel Czi Nurdihin menuturkan pihaknya akan mempertimbangkan lebih lanjut.