Kamis, 2 Oktober 2025

Proyek Tol Yogyakarta Solo-Yogyakarta Bawen di Klaten dan Sleman, Sebagian Mulai Bersihkan Lahan

Di Sleman sebagian warga terdampak saat ini sudah merobohkan bangunan rumah, sementara lahan persawahan juga mulai dibersihkan

Editor: Eko Sutriyanto
skyscrapercity.com
Rencana pembangunan tol Yogyakarta Solo Semarang 

Mayoritas warga terdampak (di Padukuhan Kadirojo 2 dan Temanggal 2), telah menerima uang ganti rugi.

Karenanya, lahan dan rumah sekarang mulai dibersihkan. Sementara di Padukuhan Temanggal 1, warga sekarang masih menunggu penyelesaian proses ganti rugi.

Sugiharta mengatakan, di wilayah Temanggal 1, ada 32 rumah warga yang terdampak jalan tol. Rumah tersebut paling banyak berada di RT 5 dan sebagian kecil ada di RT 4.

Kebanyakan rumah warga yang terdampak adalah bangunan lama namun telah direnovasi menjadi bangunan baru.

Ia tidak menampik, sebagian warga awalnya memang ada yang sedikit kecewa dengan proyek jalan tol.

"Warga kami tidak menolak. Tapi minta dihargai. Ingin uang ganti rugi jalan tol di atas harga pasar, agar bisa membeli tanah kembali," ujar Sugiharta yang juga sebagai satgas B dalam proyek pembangunan jalan tol Jogja - Solo.

Proses pemberkasan menurutnya telah selesai, dan warga kini tinggal menunggu uang ganti rugi.

Warga terdampak yang sudah membongkar bangunan dan rumah juga ada di Padukuhan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati.

Sebagaimana diketahui, wilayah padukuhan ini menjadi titik pertemuan Tol Yogyakarta Solo dan Tol Yogyakarta Bawen.

Baca juga: Warga Gamping Sleman Tewas Saat Berkendara di Sekitar Pojok Beteng Timur

Titik pertemuan berada di tengah pemukiman.

Alhasil, hampir lima puluh persen rumah warga tergerus.

"Sebagian rumah, sekarang sudah ada yang dibongkar," kata Heky Prihantoro, Jogoboyo (Kasi Pemerintahan) Kalurahan Tirtoadi, sekaligus menjabat Plt. Dukuh Sanggrahan.

Ada sekira 344 bidang di Kalurahan Tirtoadi yang terdampak pembangunan jalan tol Jogja- Bawen.

Uang ganti rugi hampir 98 persen telah dibayarkan. Karenanya, sebagian warga sudah mulai merobohkan rumahnya, kemudian membangun kembali. Mayoritas warga pindah ke sebelah kampung atau tak jauh dari lokasi semula. Satu di antaranya, adalah Arif Ikhsan Nur Fitri, warga Pundong IV.

Setelah rumah dan pekarangannya tergerus tol, Ia memilih membelanjakan uang Rp 2,5 miliar dari ganti rugi tol untuk kembali membeli tanah dan membangun rumah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved