Jumat, 3 Oktober 2025

Pembangunan Rumah untuk Korban Badai Tropis Seroja di NTT Ditargetkan Rampung November 2021

Kementerian PUPR tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur NTT.

Editor: Arif Fajar Nasucha
pupr.go.id
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan rumah khusus ini menjadi upaya pemerintah untuk memulihkan kerusakan pascabencana banjir dan longsor akibat badai siklon tropis seroja yang terjadi di sejumlah wilayah di NTT.

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB, Widiarto menyebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini tengah dilakukan pembangunan huntap di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit.

Sementara itu di Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit.

"Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan huntap ini agar masyarakat bisa segera menikmatinya," ungkapnya, dikutip dari keterangan PUPR, Sabtu (11/9/2021).

Pencarian keberadaan mayat yang tertimbun di desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Kamis 8 April 2021.
Pencarian keberadaan mayat yang tertimbun di desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Kamis 8 April 2021. (POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO)

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Paselloreng dan Gilireng di Sulawesi Selatan

Widiarto menyebut sebanyak 700 unit rusus dibangun di 3 lokasi di Kabupaten Lembata.

Yaitu di Waesesa (173 unit, progres 77,14%), Tanah Merah (294 unit, progres 38,80%), dan Podu (233 unit, progres 8,9%).

Pembangunan rusus sebanyak 300 unit di Kabupaten Flores Timur juga dilakukan di 3 lokasi yaitu Oyangbarang (50 unit, progres 84,9%), Saosina (195 unit, progres 20,61%), dan Nelelamadike (55 unit, progres 7,6%).

Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai manajemen konsultan.

Pekerjaan konstruksi telah dilakukan sejak April 2021 dan direncanakan selesai pada November 2021 mendatang.

"Sampai saat ini, progres fisik konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 39,65%," kata Widiarto.

Baca juga: Terima Walikota Batam, Bamsoet Matangkan Rencana Pembangunan Sirkuit Batam

Teknologi RISHA

Sementar itu Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Yusniewati mengatakan pembangunan rusus dilakukan dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Type 36.

Yaitu teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan panel beton bertulang pada struktur utamanya.

Lingkup pekerjaan mencakup 3 bagian yaitu struktur (pondasi, kolom balok, rangka atap), arsitektur (lantai, dinding, pintu, jendela, penutup atap, plafond, toilet, dapur, aksesoris), serta MEP dan utilitas (utilitas, kelistrikan, pemipaan air), dan dilengkapi dengan sarana prasarana dasar (jalan lingkungan, drainase dan air bersih).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved