Minggu, 5 Oktober 2025

Fakta-fakta 2 Oknum TNI AD Aniaya Bocah SD, Kronologi hingga Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan

Kasus penganiayaan menimpa seorang bocah SD berinisial PS di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan pelakunya adalah dua oknum TNI.

Tribunnews.com/en.sun.mv
Ilustrasi seorang bocah SD dianiaya oleh dua oknum anggota TNI AD. 

Pemeriksaan kondisi kesehatan PS disaksikan oleh ayahnya Joningrat Seuk, Komandan Kodim 1627/RN Letkol Inf Educ Permadi Eko PB, dan anggota Denpom Kupang.

Setelah memeriksa kondisi fisik PS, Lettu Rukmana lalu memberikan bingkisan kepada PS berupa mainan mobil-mobilan remot dan robot.

Selain itu, pihaknya juga memberikan parsel berupa makanan dan minuman serta sembako untuk keluarga serta obat nyeri dan vitamin untuk proses penyembuhan PS.

Jenderal Andika Perkasa turun tangan

 Tim kesehatan yang diterjukan ke Rote Ndao sedang berada di Pelabuhan Bolok sebelum berangkat ke Rote menggunakan kapal feri, Minggu 22 Agustus 2021.
Tim kesehatan yang diterjukan ke Rote Ndao sedang berada di Pelabuhan Bolok sebelum berangkat ke Rote menggunakan kapal feri, Minggu 22 Agustus 2021. (Pos-Kupang/Dokumentasi KESDAM IX UDAYANA)

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa langsung turun tangan terkait kasus penganiayaan ini.

Ia mengirim tim medis dan tim psikologi untuk membantu korban.

"Bapak Kasad memerintahkan Pangdam X Udayana untuk mengirimkan tim kesehatan Kesdam ke Rote Ndao," Kepala Kesehatan (Kakesdam) IX Udayana, Kolonel Ckm dr. I Made Mardika dikutip dari Pos-Kupang.com.

Menurut Mardika, setelah menerima perintah tersebut, pihaknya langsung mengirimkan tim untuk segera berangkat ke Rote Ndao.

"Berdasarkan kontak WhatssApp, tim kesehatan sudah tiba di Rote setelah berlayar menggunakan kapal Feri," jelas Mardika.

Baca juga: Viral Penganiayaan Balita oleh Ibu Angkat, Alasan Penganiayaan hingga Tanggapan Wawali Tangsel

Disebutkan, tim kesehatan yang sudah berada di Rote Ndao adalah Kepala IGD Rumah Sakit (Rumkit) Tk. IV Atambua, Lettu Ckm dr. Rukmana Wijayanto dan perawat dari RST Wira Saktu Kupang, Herison D.S. Pelopolin, Amd. Kg.

Tim tersebut tambahnya, selain akan melakukan pemulihan kesehatan dari siswa SD tersebut juga akan memberikan bingkisan permainan yang akan diberikan kepada korban.

Selain penanganan secara medis lanjutnya, TNI juga akan menangani secara psikologis dari anak tersebut.

Bentuk pemulihan psikologis tersebut dengan mengirimkan tim psikologi dari Jakarta tiba di Kupang, Senin 23 Agustus 2021.

Baca juga: Siswa SMK Dianiaya Orang Tak Dikenal saat Nongkrong, Berawal dari Saling Tatap, Ini Kronologinya

Tim psikologi tersebut terdiri dari Psikolog Mayor (Caj (K)Erayu Elviani, S.Psi, M.Psi, dan Letda Chb (K), Ludika Riri Amanda.

"Bapak Kasad dan Pangdam Udayana prihatin dan memberi atensi yang sangat besar terhadap anak tersebut. Oleh karena itu sejumlah tim diterjunkan ke Rote," demikian Mardika.

Ia juga menyebutkan tim kesehatan sudah melakukan video call dengan anak dan ayah korban untuk memberitahukan bahwa tim kesehatan akan bertemu mereka di Rote Ndao.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)(Pos-Kupang.com/Gordy Donofan)

Berita lainnya seputar kasus penganiayaan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved