Gadis Indramayu Usia 14 Tahun Diduga Dipaksa Jadi PL di Papua telah Dibawa ke Polres Paniai
Korban baru memberi kabar 2 hari setelahnya sejak meninggalkan rumah pada 3 Juli 2021 dan mengabarkan bekerja di kedai kopi di Surabaya
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Gadis berinisial SDD (14) di Kabupaten Indramayu menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau trafficking.
Anak tukang bubur warga Kelurahan Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu dikirim ke Paniai, Papua dan diduga dipekerjakan sebagai pemandu lagu (PL) di sebuah tempat karoke.
Beruntung, korban sudah diamankan polisi dan kini sudah dibawa ke Polres Paniai.
Ibu dari SDD, Marni (33) menceritakan, kejadian itu berawal saat ada teman anaknya berinisial D datang ke rumah kontrakan mereka di Kelurahan Bojongsari pada 1 Juli 2021.
Temannya tersebut lalu meminta izin untuk mengajak korban pergi bermain.
Baca juga: Izin Ajak Main Malah Jual Siswi SMP di Indramayu, Korban Dipekerjakan di Karaoke di Papua
"Temannya itu teman baru kenal, diajak ke main terus dibawa ke rumah orang yang menyalurkan anak saya ke Papua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (11/8/2021).
Marni menceritakan, sejak saat itu, nomor kontak anaknya tidak bisa dihubungi.
Korban baru memberi kabar 2 hari setelahnya sejak meninggalkan rumah pada 3 Juli 2021.
Saat itu korban baru memberi kabar kepada ibunya, SDD mengaku tengah berada di Surabaya dan dipekerjakan di sebuah kedai kopi.
Marni yang mengetahui kabar itu, segera meminta anaknya yang baru kini duduk dikelas 3 SMP itu untuk pulang.
Hanya saja, disampaikan Marni, pada 21 Juli 2021, korban justru kembali memberi kabar bahwa dirinya dibawa ke Paniai Papua untuk dijadikan PL di sebuah tempat karoke.
Di sana korban diketahui juga mendapat penyiksaan dan tidak diberi makan jika tidak mau melayani tamu yang datang.
"Karena anak saya kan gak mau kerja begitu, tidak sesuai dengan yang diinginkannya, anak saya nangis-nangis minta dipulangkan," ujar dia.
Marni mengatakan, dirinya berharap bisa bertemu lagi dengan anak keduanya tersebut.
Kepada pemerintah dan pihak kepolisian, ia berharap dapat membantu proses pemulangan korban.
"Buat bapak polisi, buat ibu bupati, buat siapa saja tolong bantu biar anak saya pulang," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gadis Usia 14 Tahun Asal Indramayu Diduga Dipaksa Jadi Pemandu Lagu, Disakiti Kalau Tak Melayani