Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

POPULER Regional: Risma Marah saat Cek Penerima BPNT | Viral Pasien Isoman Diduga Dianiaya Warga

Berita populer regional dalam 24 jam terakhir. Risma marah saat mengecek penerima BPNT sembako hingga viral pasien isoman diduga dianiaya warga.

Editor: Arif Fajar Nasucha
SURYA.CO.ID/M Sudarsono
Menteri Sosial, Tri Rismaharini marah saat mengecek penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional dalam 24 jam terakhir.

Menteri Sosial Tri Rismaharini marah saat mengecek penerima BPNT Sembako di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Lalu, kronologi satu keluarga tengah malam tersesat di dalam hutan di Kalimantan.

Kemudian, kronologi pasien Covid-19 di Sumatera Utara dikeroyok warga karena ditolak isolasi mandiri di rumah.

Selanjutnya, provokator rencana aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Jawa Tengah diamankan polisi.

Berita lain, viral pasien isolasi mandiri diduga dianiaya sejumlah warga menggunakan kayu.

Baca juga: Aksi Pria Curi 5 Lipstik di Minimarket Palembang Terekam CCTV dan Viral di Media Sosial

Berikut 5 berita populer regional selama 24 jam terakhir:

1. Risma Marah Saat Mengecek Penerima BPNT Sembako di Tuban, Ini Penyebabnya

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini turun ke sejumlah daerah memantau langsung penyaluran bantuan yang diberikan Kemensos kepada masyarakat.

Termasuk saat Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (24/7/2021).

Saat melakukan pengecekan itu, Risma terlihat kecewa lalu marah.

Risma marah karena mengetahui ada penyaluran bantuan yang tidak sesuai.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini marah saat mengecek penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021).
Menteri Sosial, Tri Rismaharini marah saat mengecek penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sabtu (24/7/2021). (SURYA.CO.ID/M Sudarsono)

Hal itu diketahui Risma saat mengecek keluarga penerima manfaat (KPM) atas nama Kastini (57), warga setempat.

Selama tiga bulan mulai Juli-September, Kastini mengaku baru mendapat dua bulan pencairan bantuan.

Sementara bulan September tak dicairkan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Kronologi Satu Keluarga Tengah Malam Tersesat di Dalam Hutan Kalimantan

Satu keluarga tersesat di dalam hutan.

Ceritanya satu rombongan keluarga itu sedang berada di dalam mobil yang melaju di tengah malam.

Mereka hendak silaturahmi ke tempat kerabat di Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Kejadian ini berawal saat rombongan berangkat dari Rantau, Kabupaten Tapi pada Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 00.50 Wita.

Mereka menuju Desa Badalungga, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan.

Mobil dan penumpang yang tersesat saat dievakuasi tim relawan gabungan
Mobil dan penumpang yang tersesat saat dievakuasi tim relawan gabungan (Banjarmasinpost/Emergency Tapin)

Saat di perjalanan sekitar daerah Awayan, mobil tersesat masuk ke hutan mengikuti petunjuk aplikasi penunjuk jalan Google Maps di Desa Bayur.

Di tengah hutan, mobil tersebut amblas dalam kubangan lumpur sehingga tidak bisa lagi digerakkan.

Ketua Bapara Tapin, Yossie saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian satu keluarga asal Tapin tersesat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Kronologi Pasien Covid-19 di Sumut Dikeroyok Warga Karena Ditolak Isoman di Rumah

Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 di perlakukan tidak manusiawi.

Dalam video itu terlihat si pria diikat dan dianiaya warga.

Peristiwa itu terjadi Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut).

Pria tersebut mendapatkan perlakuan seperti itu karena ditolak warga saat melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya.

"Tulang (paman) saya diikat, diseret dan dipukuli masyarakat seperti binatang," kata Jhosua, keponakan pria dalam video tersebut, saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (24/7/2021).

Jhosua menuturkan, mulanya sang paman terpapar Covid-19.

Kemudian, pamannya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Namun, masyarakat sekitar menolaknya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Polda Jateng Tangkap 2 Provokator Rencana Aksi Massa di Jateng, Ini Perannya

Provokator rencana aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Jawa Tengah diamankan aparat Polda Jateng di Semarang.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyebut dua orang yang ditangkap berinisial N dan B.

Kedua provokator aksi massa itu mempunyai peran masing-masing.

N bertugas sebagai inisiator dan host zoom meeting untuk rapat aksi pada 24 Juli, sementara B berperan sebagai penyebar ajakan aksi di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp.

Baca juga: Polisi Bubarkan Demonstran Tolak Perpanjangan PPKM di Dekat Istana Negara 

"Ada dua orang yang ditangkap. Kami juga mengamankan sejumlah barang bukti, handphone, dan screenshoot pesan ajakan demo di grup Whatsapp, hingga rekaman zoom meeting," ujarnya, Sabtu (24/7/2021).

Agar tidak terdeteksi petugas, pelaku sengaja membuat grup WhatsApp dengan menggunakan nama 'Group Klub Tenis.

Pada grup tersebut, terdapat adannya ajakan rencana aksi di beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, Sukoharjo, Brebes, dan Kudus.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Viral Pasien Isoman Covid-19 di Kabupaten Toba Diduga Dianiaya Warga, DPR: Ini Kesalahan Kasatgasnya

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menegur keras Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Covid-19 yang juga Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus, sebagai pihak yang harus dipersalahkan dan bertanggungjawab, atas video viral yang memperlihatkan seorang warga pasien isolasi mandiri (Isoman) Covid-19, diduga dianiaya sejumlah warga dengan menggunakan kayu di Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen.

"Kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi apabila Kasatgas Covid-19 Kabupaten Toba dan perangkatnya menjalankan perintah Presiden dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri), tentang penanganan Covid-19 dan penerapan cara penanganan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19," kata Junimart melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (25/7/2021).

Menurutnya, tidak ada alasan bagi Satgas Covid-19 daerah untuk menelantarkan pasien Covid-19.

Sekalipun pasien yang ditetapkan menjalani isolasi mandiri (Isoman), harus tetap mendapatkan pemantauan.

"Apa yang terjadi di Toba ini, berdasarkan informasi yang beredar jelas kesannya pasien tersebut telah diterlantarkan."

"Karena tidak ada pemantauan yang diberikan kepadanya. Mengapa hal itu sampai terjadi? karena toh anggarannya ada untuk itu diberikan pemerintah," ucapnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved