Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Anaknya Meninggal karena Demam, Seorang Nenek Diliputi Duka Mendalam, Berpulang Saat Isoman

Setelah anaknya meninggal, si nenek jalani tes hingga diketahui dirinya positif covid-19.

Editor: Willem Jonata
NST
ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM - Nenek berinisial ST, warga Desa Rawa Dalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meninggal dunia saat jalani isolasi mandiri, Sabtu (24/7/2021).

Sebelumnya, nenek tersebut diliputi duka mendalam. Sebab, SY (56), anaknya, meninggal dunia lebih dulu dalam pelukannya.

Setelah itu ST diketahui positif covid-19 hingga harus menjalani isolasi mandiri.

"Iya (ST) meninggal dunia saat isolasi mandiri," ujar Sekretaris Kecamatan Balongan, Encep RS, saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Dituduh Ingin Tulari Warga, Pasien Covid-19 Dianiaya, Padahal Korban Depresi Saat Isolasi Mandiri

Baca juga: Kondisi Terkini Pasien Covid-19 yang Dianiaya Warga, Dirawat di RS dan Mendapat Penanganan Khusus

Encep RS menceritakan, selama ST menjalani isolasi mandiri, pihaknya bersama satgas tingkat desa selalu memantau kondisi ST.

Para petugas mendatangi kediaman ST (70) di Desa Rawa Dalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (24/7/2021). 

Hal itu dilakukan karena ST tinggal sebatang kara sejak ditinggalkan anaknya yang meninggal dunia lebih dahulu.

Baca juga: Gandeng Kagama, Taspen Gelar Vaksinasi Massal Covid-19 untuk Warga

Ia tak memiliki saudara satu pun.

Untuk keperluan hidup, ST selalu dibantu oleh kepala desa setempat.

Kepala desa itu rutin mengirimkan makanan kepada nenek usia 70 tahun tersebut.

"Semoga almarhumah diterima amal ibadahnya. Aamiin," ujar Encep RS.

Tak sangka

Kisah si nenek sempat viral. Seperti diberitakan sebelumnya, ST memeluk jasad anaknya SY yang sudah meninggal dunia selama tiga hari.

Warga baru mengetahui setelah mencium aroma busuk dari dalam rumah pada Jumat (16/7/2021).

Awalnya warga menyangka nenek dan anaknya itu sudah meninggal dunia. 

Karena dasar itulah itulah warga menyiapkan liang lahat untuk keduanya. Ternyata dugaaan warga salah. Saat diperiksa, ST masih hidup.

Ia mengalami depresi karena anaknya meninggal dunia lebih dulu darinya. Ia terus memeluk jasad anaknya itu.

Pemulasaraan jenazah yang meninggal di dalam rumah di Wilayah Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jumat (16/7/2021). 

Meninggalnya SY sendiri belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Kondisi tubuh yang sudah membusuk membuat pemeriksaan swab tidak bisa dilakukan.

Yang jelas, SY sebelum meninggal diketahui mengalami demam tinggi seusai pulang dari Jakarta.

Sedangkan sang ibu, ST terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab hingga selanjutnya menjalani isolasi mandiri.

Tak ada kerabat saat pemakaman

Encep RS menyampaikan, proses pemakaman jenazah dilakukan oleh warga setempat dan pemerintah desa.

Tidak ada satu pun keluarga yang datang. ST sebatang kara sejak ditinggal anaknya yang meninggal seminggu yang lalu.

"Pemerintah desa dan warga yang membantu proses pemakaman," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengharukan, Ibu Peluk Jasad Anak 3 Hari di Indramayu, Lalu Giliran Sang Ibu Meninggal Saat Isoman, Kisah Sedih Pemakaman Nenek Sebatang Kara Setelah Peluk Anaknya yang Meninggal Tak Dihadiri Keluarga

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved