Badai di Perairan Kalimantan Barat
Puluhan Kapal, Pesawat Hingga Helikopter Dikerahkan Cari Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar
Penyisiran di pesisir pantai dilakukan karena dari hasil prediksi dari hanyutan korban ada di luar memungkinkan ada korban yang terdampar.
Hal itu guna memudahkan petugas untuk mengidentifikasi jenazah yang telah ditemukan tim SAR dalam operasi pencarian awak belasan kapal yang tenggelam karena tersapu ombak tinggi dan cuaca kurang baik.
Hal ini menyusul masih ada empat dari 15 jenazah yang belum terindentifikasi oleh pihak Kepolisian karena kurangnya data dari keluarga.
Dia mengatakan, keluarga bisa melapor di Posko Antemortem yang juga dipusatkan di Posko SAR Gabungan di lantai dasar Kantor KSOP Jalan Rahadi Usman Kota Pontianak.
Ia menjelaskan, pihak keluarga dari korban yang hilang dapat melakukan pencarian di posko Posko Antemortem. Selain itu, Posko Postmortem juga ada di RS Bhayangkara Pontianak.
"Yang sudah teridentifikasi ada sekitar 11 jenazah, dan ada yang sudah dibawa pihak keluarga. Ada empat jenazah lagi yang masih belum keluarga yang melapor ataupun belum terindentifikasi oleh kami," kata Ipda Lijana Tajudin.
Untuk itu, ia pun meminta anggota keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat datang di Posko Antemortem untuk agar kemudian diidentifikasi.
Dijelaskannya, untuk masyarakat yang ingin melaporkan anggota keluarganya hilang, apabila yang hilang orang tua, maka anaknya yang datang.
Begitu pula sebaliknya, untuk pencocokan DNA. Selain itu pula para anggota keluarga diharapkan membawa kartu keluarga, foto dan identitas lainnya korban atau anggota keluarga yang hilang.
"Kami berharap dari pihak keluarga khususnya yang ada di Kalbar dan Jawa, baik Tegal, Brebes, karena kapalnya ada dari Jawa dapat datang melapor ke posko," harapnya.
Begitu ada kecocokan pada jenazah dan sesuai dari DNA serta ciri disebutkan keluarga, Ipda Lijana Tajudin pun mengatakan jenazah akan diserahkan. "Jika ada keluarga yang datang akan kami cocokan dengan identifikasi Postmortem, setelah klop dan cocok baru kami serahkan jenazahnya dengan surat berita acara," katanya.
Korban Selamat
Di Sambas, seorang warga Dusun Pinang Merah Utara, Desa Simpang Empat, Kecamatan Tangaran menyelamatkan satu orang nelayan yang diduga merupakan korban kapal karam akibat cuaca ekstrem, beberapa hari yang lalu.
Camat Tangaran, Suhut Firmansyah menjelaskan, nelayan yang terdampar tersebut bernama Buyung, warga Desa Segedong, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
"Awalnya Jumat pagi kami dapat informasi dari warga Pinang Merah, yang mengatakan ada satu warga yang selamat dari kapal karam saat mencari tiga hari yang lalu," ujarnya.
Dia pun membenarkan informasi tersebut. Kata dia, setelah mereka mengetahui informasi itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Teluk Keramat dan Basarnas.