Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Viral

VIRAL Baliho Kades di Sragen Maki-maki Pemerintah, Tulis Pesan Provokatif Soal Penanganan Pandemi

Foto sebuah baliho bergambar seorang kepala desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah viral di media sosial. Baliho berisi pesan provokatif.

Kolase Tribunnews.com: TribunSolo.com/Dok Zeequilleno Nicks dan TribunSolo.com/Istimewa
Gambar baliho viral milik Kades di Sragen yang maki-maki pemerintah soal penanganan pandemi Covid-19. 

Pegawai yang suka mencari orang punya hajat itu kere

Pegawai yang menyia-nyiakan seniman seniwati itu b*****an)

Baca juga: VIRAL Cerita Wanita Ujian Tesis Bareng Ibu Angkatnya, Ketemu Dosen hingga Revisian Selalu Bersama

Pengakuan kepala desa

Masyarakat Sragen digemparkan dengan baliho yang dipasang oleh Kepala Desa/Kecamatan Jenar Samto dan Muspika Sragen bersama polisi tengah menurunkannya.
Masyarakat Sragen digemparkan dengan baliho yang dipasang oleh Kepala Desa/Kecamatan Jenar, Samto. Muspika Sragen bersama polisi tengah menurunkannya. (TribunSolo.com/Dok Zeequilleno Nicks)

Dilansir dari Kompas.com, baliho tersebut milik Kepala Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah bernama Samto.

Ia juga mengaku sengaja memasangnya di lapangan desa setempat pada Rabu (14/7/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.

Sedangkan alasan pembuatan baliho karena kekesalan Samto.

Ia kesal ada warga yang akan menggelar hajatan selalu dibatalkan petugas.

Padahal, kegiatan hajatan itu tinggal dua hari dilaksanakan.

Dengan alasan masih pandemi Covid-19, akhirnya kegiatan hajatan dilarang.

Baca juga: VIRAL Video TikTok Sopir Truk di Mojokerto Maki-maki Polisi, Emosi Jalan Ditutup, Kini Diciduk

"Baliho saya pasang karena banyak warga saya menggelar hajatan selalu dibubarkan dan dilarang," kata Samtonya, Kamis (15/7/2021).

Samto mengatakan, sikap petugas yang membubarkan kegiatan hajatan tersebut bukan merupakan solusi yang baik.

Petugas seharusnya bisa memberikan sikap yang baik sehingga warga tidak mengeluhkan dengan keputusan pemerintah.

"Jadi, saya kecewa berat. Ada warga menggelar hajatan tinggal dua hari dibatalkan. Kan kasihan," ungkap dia.

Samto ingin ada solusi yang baik dari pemerintah agar masyarakat bisa menggelar hajatan tanpa melanggar protokol kesehatan (prokes).

"Saya pasang baliho untuk membela rakyat kecil. Tidak ada yang lain," tutur Samto.

Baca juga: Viral Twitter, Cerita Wanita Jadi Korban Catcalling Pekerja Cuci Mobil, Sempat Memarahi Pelaku

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved