Virus Corona
Pasien Ditolak 2 RS Meninggal di Taksi Online Jadi Sorotan, Penyekatan Juga Halangi Evakuasi Pasien
Ia pun mengingatkan bahwa penerapan penutupan jalan dalam masa PPKM Darurat merupakan upaya membatasi mobilitas
Guntur menjelaskan, berbeda dengan kondisi IGD khusus pasien Covid-19 yang menggunakan tabung oksigen portabel, kondisi di IGD non-Covid-19, meski telah terhubung dengan jaringan gas sentral, namun kapasitasnya disesuaikan dengan ketersediaan tempat tidur pasien.
"Kalau ada bed yang kosong, maka pasien baru non-Covid-19 bisa masuk dan dapat dilayani, tapi kalau bednya penuh, meskipun ruang IGD bagi pasien non-Covid-19 sudah terhubung dengan jaringan gas sentral, mohon maaf tidak bisa kami terima," ujar Guntur
Guntur menambahkan, jumlah pasien baik terkonfirmasi positif covid-19 maupun non Covid-19 yang datang ke IGD terus meningkat setiap harinya, dimana saat masa pembatasan layanan IGD di RSAI Bandung beberapa hari lalu, jumlah pasien baru mencapai 80 orang.
Bahkan, sebelum diberlakukannya pembatasan, volume pasien baru yang datang ke IGD mencapai seratus orang per hari.
"Volume pasien yang datang setiap harinya ke IGD kami itu mencapai 100 orang per hari, tapi saat kami lakukan pembatasan layanan IGD kemarin, sempat berkurang menjadi 80 orang per hari.
Meski kami sudah membuat pengumuman pembatasan juga, gimana pasien baru terus datang, dan kami pun engga bisa menolak juga, jadi kondisinya IGD tetap penuh," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pasien Meningggal di Taksi Online Sempat Datangi Dua Rumah Sakit, Ini Tanggapan RS Al Islam Bandung