Senin, 6 Oktober 2025

Sindikat Penggelapan Mobil di Deliserdang Diduga Gunakan Keluarga yang Anggota TNI Sebagai Jaminan

Seorang pengusaha mobil rental melaporkan Sahat Martua Nainggolan (31) yang diduga menggelapkan mobil yang ia sewa.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Medan
Pelaku Sahat Martua Nainggolan (31) warga Belawan yang membawa lari Toyota Avanza berfoto bersama abangnya yang seorang TNI Victor Marihaot Nainggolan. 

Namun, keesokan harinya, pada Rabu (7/7/2021) mobil tersebut sudah putus dari GPS di arah Besitang Kabupaten Langkat.

Padahal pelaku merental mobil tersebut akan berangkat ke Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

"Ternyata besoknya itu udah putus GPS di daerah Besitang arah Langsa. Mobil itu kan dia bilang mau rental ke Berastagi ternyata lari jalur ke Besitang," bebernya.

Lalu, Chandra langsung menghubungi abang pelaku namun ia berdalih tak mengetahui keberadaan adiknya tersebut.

"Kuhubungi abangnya, kurang tahu aku katanya. Intinya sampai sekarang adiknya enggak bisa dihubungi," bebernya.

Yang anehnya ia menyebutkan bahwa si pelaku pernah datang ke rumah orangtuanya.

"Aku udah datangi rumah orangtuanya juga. Katanya udah jarang komunikasi. Anaknya jarang pulang ternyata. Aku lihat pakai GPS, ada kok kerumah orangtuanya bawa mobil itu," bebernya.

Setelah ia melapor, Chandra mendapatkan fakta baru ternyata sudah ada korban lainnya dari sindikat pelaku Sahat Martua Nainggolan dan juga membawa abangnya seorang anggota tentara.

"Ternyata semalam waktu laporan ke Polres udah ada laporan yang sama mengenai mereka berdua. Status nya modus merental mobil juga. Aku udah minta sama Polres data pelapor yang lain, biar sharing.

Cuma sampai sekarang enggak ditanggapi pula sama orang Polres, SPKT-nya yang bilang waktu saya dikonseling," bebernya.

Bahkan, modusnya nyaris sama seperti kejadian yang dialami dirinya.

"Caranya sama. Yang pertama pakai data abangnya dulu full, KTP KK serah terimanya di rumah abangnya yang tentara di Medan Johor rumah dinas Hubdam. Katanya dia dinas di Kodam I Bukit Barisan. Lalu kedua kali, langsung ke adeknya," jelasnya.

Akibat kasus ini, korban mengaku mengalami kerugian senilai Rp 140 juta dari mobilnya yang hilang tersebut.

"Aku sampai bilang tadi, kita sesama orang Batak, tolonglah paling tidak lokasi mobilnya. Aku yang nebus pun tidak masalah. Harapanku mereka ya iktikad baik nunjukin mobilnya dimana dan bisa kembali. Kerugian 1 unit mobil Avanza 2018 sekitar Rp 140-an juta," ungkapnya.

Terakhir, Chandra meminta agar kepolisian mengusut kasus ini karena korbannya sudah banyak dan agar jangan menjadikan abangnya yang prajurit TNI sebagai tameng.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved