Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Terpapar Covid-19, Anggota Fraksi PDIP DPRD DIY Meninggal dan Tak Sempat Masuk ICU Lantaran Penuh

Almarhum Wahyu Pradana Ade Putra bahkan sempat tidak mendapatkan ruang ICU lantaran kondisinya sedang penuh

Editor: Eko Sutriyanto
dprd-diy.go.id
Almarhum Wahyu Pradana Ade Putra sempat tidak mendapatkan ruang ICU lantaran kondisinya sedang penuh 

Menurut Dicky, masyarakat juga lebih mengutamakan berobat di rumah saja ketimbang langsung memeriksakannya ke rumah sakit.

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

"Itulah yang terjadi pada India. Berdiam diri di rumah, saat timbulnya gangguan dari gejala baru ke rumah sakit. Hal ini yang nanti akan menjadi chaos," tambahnya.

Untuk itu, pada Mei lalu, Dicky memprediksi satu hingga tiga bulan ke depan, bisa saja terjadi kasus infeksi hingga 100.000 per hari.

Bukan karena mudik dan Lebaran, tapi akumulasi setahun lalu seperti pilkada.

Sementara, dalam wawancara bersama Kompas TV pada 7 Juni 2021 lalu, Dicky juga mengingatkan hal serupa.

Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia bisa berpotensi mencapai 50.000-100.000 kasus per hari.

"Saat ini (Indonesia) menghadapi puncak ke sekian kali, dan puncak ini bisa diprediksi terjadi di akhir Juni atau awal Juli dengan angka kasus harian sampai 50-100 ribu," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (7/6/2021).

Dicky Menyebut Virus Corona Varian Delta Ancaman Serius

Terbaru, Dicky juga mengingatkan akan adanya ancaman baru yang sangat serius dari virus corona varian Delta.

Dicky membenarkan, virus corona varian Delta dapat menular hanya 5-10 detik saat berpapasan.

Dicky menuturkan, pernyataan tersebut sudah dikonfirmasi dan diperkuat dengan temuan CCTV di Australia.

Adapun, melansir The Guardian, sebuah rekaman CCTV di Australia menampilkan dua orang yang sedang berbelanja di Westfield Bondi Junction menjadi petunjuk adanya penularan Covid-19 keduanya.

Baca juga: Ahli Ungkap Kemungkinan Virus Corona Varian Delta Menular Hanya Berpapasan dan Berpotensi Reinfeksi

CCTV itu digunakan dalam investigasi yang dilakukan oleh otoritas setempat untuk melacak perjalanan kasus dan mengidentifikasi setiap momen penularan yang mungkin terjadi.

"Iya ini memang sudah dikonfirmasi merujuk pada data (bukan dari) hasil tracing secara manual."

"Tetapi secara urgent of sequencing yang menunjukkan ketepatan bahwa ini memang (menular) dari orang yang berpapasan."

"Juga diperkuat dengan CCTV," kata Dicky, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (28/6/2021).

Menurut Dicky, keakuratan temuan ini hampir mendekati 100 persen.

Untuk itu, ia menyebut temuan ini sudah membuktikan virus corona varian Delta sangat mengancam.

"Jadi ini mendekati 100 persen keakuratannya tapi sudah cukup memberikan pesan penting varian ini sangat mengancam dan serius," ungkapnya.

Baca juga: Varian Delta Mulai Mendominasi Wabah Covid-19, IDI Minta Pemerintah Tutup Pintu Masuk Indonesia

Kendati demikian, Dicky menyebut, mereka yang berpotensi tertular adalah yang tidak memakai masker dan belum menerima vaksinasi.

"Tetapi ada tambahan juga yang berpapasan itu tidak memakai masker dan belum divaksin secara lengkap," tambahnya.

Untuk itu, Dicky mengingatkan agar tetap menjaga jarak aman dengan seseorang maksimal dua meter.

Terakhir, ia juga mengingatkan untuk merevisi pernyataan yang menyebut penularan bisa terjadi selama 15 menit.

"Artinya massa waktu kasus kontak 15 menit ini harus direvisi, apalagi varian Delta ini sudah mulai mendominasi di Indonesia," tegasnya.

Simak Berita lain terkait Virus Corona Varian Delta

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Anggota DPRD DIY dari Fraksi PDIP Meninggal Terpapar Covid-19

(Tribunjogja/Yuwantoro) (Tribunnews.com/Maliana, Aisyah Nursyamsi, Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved