Kamis, 2 Oktober 2025

Liputan Khusus

Menikakan Anak di Bawah Umur Karena Ingin Melepaskan Beban

Menikahkan anak di bawah umur berdampak kesehatan. Hal itu pun terkait budaya, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat teradap berbagai resiko.

Editor: cecep burdansyah
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berdiskusi dengan anak-anak sekaligus memberikan pengarahan pada acara Gelar Expo "Jo Kawin Bocah" yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks Kantor Pemerintah Provinsi Jateng Kota Semarang, Rabu (9/6/2021). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Banyak kejadian ibu di bawah umur harus menanggung kehamilan yang tidak sehat.

Selain itu depresi karena tidak kuat menanggung beban hidup yang pada akhirnya akan membawa dampak pada keluarganya seperti contoh baby blues syndrome sampai pada pembunuhan anak.

Rentan Cerai

Kerugian lain adalah rentan akan perceraian dan perselingkuhan. Hal ini disebabkan karena rendahnya tanggung jawab terhadap komitmen dan masih banyaknya keinginan dan pilihan.

Ketika menikah muda dan pasangan memiliki kekurangan maka cenderung yang keluar adalah sifat membandingkan karena masih banyaknya pilihan.

Dampak negatif lainnya bisa memperburuk perekonomian keluarga dan negara karena lonjakan angka kelahiran di luar prediksi dan ketika terjadi pereraian maka tangungan bukan berkurang tetapi malah bertambah.

Memberikan contoh yang buruk bagi generasi muda. Melihat banyaknya kerugian dibandingkan dengan keuntungan sudah sepantasnya kita sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara mendukung pernikahan sesuai usia. (tim)

Baca juga: Kasus Pernikahan Anak di Jateng Melonjak 630 Persen

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved