Viral Ibu Muda Bertato Aniaya Bayi Umur 2 Minggu di Lebak, Status Pekerjaan Suami Pelaku Terungkap
PT, ibu muda berusia 25 tahun tega menganiaya bayinya yang masih berusia dua minggu di Lebak, Banten.
Tenaga honorer
Kasus penganiayaan terhadap bayinya berusia 2 minggu tersebut dipicu kekesalan pelaku terhadap suaminya, IW, yang kerap meninggalkan rumah dan sibuk bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Kepala Dinkes Kabupaten Lebak, Triyatno Supiyono membenarkan suami PT yakni IW merupakan pegawai di kantor dinas yang dipimpinnya.
Namun, IW berstatus tenaga honorer pembantu.
"Iya betul tenaga honorer di sini dan dia di bidang sumber daya kesehatan. Selama Covid-19 dia ditugaskan untuk menjaga ruang isolasi di rumah singgah," ujar Triyatno saat ditemui di Rangkasbitung, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Gara-gara Tak Mau Diajak Mandi Bareng, Wanita 50 Tahun di Lebak Disiksa Suami, Ini Ceritanya
Menurutnya, IW tidak ditugaskan selama 24 jam untuk mengawasi rumah singgah pasien Covid-19.
Sebab, ada pembagian waktu berjaga secara bergantian atau shift kepada para pegawai.
"Waktunya sudah ditentukan, ada jadwalnya. Tidak setiap hari dia ada di situ, dan itu juga shift-nya cuma 8 jam kok," katanya.
Diduga IW kerap berbohong kepada istrinya dengan mengatakan berangkat bekerja saat keluar rumah meski dia keluar untuk bermain ke tempat lain.
Baca juga: Viral Sopir Taksi Online Lawan 4 Begal Hingga Terkena 10 Tembakan Air Softgun di Lebak
Triyatno tak habis pikir bahwa IW berani beralasan seperti itu kepada sang istri karena berdampak pada Dinkes Kabupaten Lebak.
Karena itu, pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada IW pasca-kasus penganiayaan yang terekam kamera video itu viral dan membuat gaduh kantor dinas yang dipimpinnya.
"Sudah dilakukan pembinaan, kabidnya juga sudah saya panggil. Walaupun itu masalah pribadi, kan tetap saja ada menyangkut ke kerjaan dinas saya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kadinkes Lebak Beberkan Pekerjaan Suami Ibu Muda Bertato yang Siksa Bayi Usia 2 Minggu