Pedagang Mi Instan di Puncak yang Viral Buka Suara, Pegawai Salah Hitung hingga Persoalan Harga
Pedagang mi instan di Puncak, Kabupaten Bogor, yang viral buka suara. Ia mengaku pegawainya salah hitung hingga menjelaskan soal harga.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
Soal harga mi instan yang mencapai belasan ribu, Dila menyebut itu adalah hal lumrah jika di tempat wisata.
Ia membantah bahwa dirinya disebut mematok harga mahal.
Lantaran tempat mengontrak di sekitaran kawasan wisata tidaklah murah.
Terlebih, ia harus memikirkan gaji karyawan serta biaya kebersihan.
"Kalau harga disini mah normal ya, di tempat wisata kayak gini mah."
" Soalnya ngontrak warungnya gak murah di sini."
"Belum gaji karyawan, belum biaya kebersihan," tuturnya, dilansir Tribun Bogor.
Meski warung miliknya viral di media sosial karena disebut menembak harga, Dila mengaku hal tersebut tak berdampak sama sekali.
Dila mengatakan, warungnya masih ramai pembeli.
Namun, Dila tak menampik, ia sempat merasa khawatir warungnya akan sepi.
Baca juga: Pedagang Mie Instan di Puncak Pukul Pembeli Dengan Harga Tak Wajar, Ramai di Medsos
Baca juga: Cerita di Balik Jepretan Foto Meteor di Gunung Merapi: Seperti Lampu Pijar Jatuh ke Arah Puncak
"Warung sih masih ramai-ramai aja, orang yang sudah paham jajan di sini mah gak bakalan ngaruh," pungkasnya.
Camat Turun Tangan

Camat Cisarua, Deni Humaedi, turun tangan setelah harga mi instan di sebuah warung di kawasan Puncak viral di media sosial.
Mengutip Tribun Bogor, Deni mengatakan harga makanan dan minuman yang dijual di Kedai Rizqi Maulana tak jauh berbeda dengan warung lainnya.
Deni menuturkan, pemilik warung mengaku padanya bahwa kekeliruan menulis harga terjadi karena pegawai kurang fokus.