Virus Corona
Pengantin di Sragen Batal Resepsi, Mempelai Perempuan dan Pria Positif Corona, Kini Isolasi Madiri
Kisah pilu terjadi di Sragen, resepsi pernikahan batal digelar karena kedua mempelai positif Covid-19, Bupati Sragen beberkan kronologinya.
Selanjutnya, kedua pengantin kembali diambil tes swab untuk diuji menggunakan metode PCR.
"Jadi hari ini sudah dikirim ke Dinas Kesehatan, hasilnya saya belum tahu," jelasnya.
"Karena hasilnya positif, kemudian kami berikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri," tambahnya.
Terkait tracing, pihak puskesmas mengaku kesulitan, pasalnya pengiring pengantin yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo telah kembali ke daerahnya.
"Biasanya kalau hajatan selesai, dilanjut foto bersama, nah sebelum kita rapid pengantin juga tidak memakai masker, nanti yang susah tracing pengiringnya yang warga Sukoharjo," pungkasnya.
Rapid Antigen Hajatan
Razia rapid test antigen secara acak pada gelaran hajatan di Sragen sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).
Aksi yang dilakukan Satgas Covid-19 di Sragen tersebut banyak beredar di Medsos.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, berbagai antisipasi penularan Covid-19 di Sragen sudah dilakukan.
Hal tersebut termasuk rapid antigen secara acak di acara hajatan.
Apalagi, ada prediksi meningkatnya kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.
"Kemarin disetiap perhelatan hajatan masyarakat juga melakukan tes secara random, untuk memberikan efek jera, agar prokes tidak hanya sekedar tulisan," paparnya kepada TribunSolo.com, Senin (31/05/2021).
Selain bicara soal razia rapid antigen, Yuni juga memaparkan soal kondisi keterisian bed di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.
Dia mengatakan, saat ini bed Covid-19 telah mencapai 66 persen.
"Bed kita saat ini sudah 66 persen di RSUD, sedangkan standar aman dari Kemenkes kan sekitar 60 persen," tambahnya.
Baca juga: Ibu Muda di Sragen Hilang Secara Misterius, Fotonya Viral di FB, Ini Penjelasan Pihak Keluarga
Selain di RSUD, ketersediaan bed di Technopark Sragen masih tersisa banyak.
"Saat ini, di Technopark ada 102 pasien dari total 260 bed," katanya.
Di tengah pandemi corona saat ini, dia menyebutkan perekonomian tetap harus berjalan.
"Iya ekonomi tetap jalan, yang penting kita himbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)