Polisi Bongkar Makam Ridwan untuk Pastikan Penyebab Kematian sang Pesilat
Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait seorang pesilat yang tewas di tangan teman seperguruan.
"Yang diambil bagian dada, ada memar," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (27/5/2021).
Dia menuturkan, hasil autopsi dapat diketahui paling tidak sekira 1-2 minggu ke depan.
Seusai dilakukan proses autopsi, jenazah Ridwan langsung dikebumikan kembali.
"Ada pihak keluarga yang datang ke lokasi menyaksikan proses autopsi, kakak iparnya."
"Pada intinya keluarga meyakini penyebab kematiannya karena kekerasan yang dilakukan pelaku, penganiayaan," ucapnya.
Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk memperjelas kasus penganiayaan ini.
Kejadian Sebelumnya

Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein menyampaikan, polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian Ridwan.
Mereka adalah AH serta RW sebagia pelaku utama, serta AI dan MF yang diduga membantu.
Proses autopsi diawali dengan pembongkaran makam yang dilakukan Tim SAR Karanganyar. Jenazah Ridwan telah dimakamkan pada Senin (17/5/2021).
"Karena sejauh ini, tersangka mengakui bahwa tidak menggunakan alat apapun. Makanya, kami harus cek penyebab kematiannya apa. Itu tujuan dari pembongkaran (makam). Biar pasti," kata Kresnawan di lokasi pembongkaran makam, Kamis(27/5/2021).
Kresnawan menuturkan, korban dan tersangka merupakan anggota perguruan silat. Mereka satu perguruan silat.
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Brebes, Ambulans Pembawa Jenazah Bertabrakan dengan Truk, 4 Orang Tewas
Jenazah Ridwan ditemukan di bawah Jembatan Tugu di perbatasan Jumantono-Polokarto.
Jenazah Ridwan pertama kali ditemukan warga sekitar yang melintas, Senin (17/5/2021) pagi.
Tak jauh dari lokasi, polisi menemukan sepeda motor Ridwan yang tersangkut di bibir jembatan. Awalnya, Ridwan diduga tewas akibat kecelakaan tunggal.