Jumat, 3 Oktober 2025

Seorang Warga Denpasar Bali Meninggal Dunia, 2 Hari Sebelumnya Sempat Ikuti Vaksinasi AstraZeneca

Maulana dikabarkan meninggal dunia diduga setelah sebelumnya sempat menerima vaksin dosis pertama, pada Sabtu (22/5/2021) lalu.

Editor: Daryono
Tangkap Layar KompasTV
Warga Bali Meninggal Diduga Karena Usai Divaksin Astazeneca 

"Kita belum tahu penyebab pasti kematian yang bersangkutan ini, karena informasi yang kami terima, yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit," ujar Dewa.

Dewa juga mengatakan, sebelum dipulangkan ke tempat asalnya di Banyuwangi, Jawa Timur, sempat dilakukan pemeriksaan jenazah Maulana oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.

Baca juga: Ungkap Kematian Trio Usai Divaksin, BPOM Lakukan Uji Strelisasi dan Toksisitas Vaksin AstraZeneca

"Kemarin (jenazah dibawa) oleh tim BPBD ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaaan," terang Dewa.

Dikutip Kompas.com, Rabu (26/5/2021), zenazah Abdullah Malanua (43) itu tidak diotopsi.

Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga.

Jenazah langsung dibawa pulang ke Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan tempat tinggal sang istri.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Kota Denpasar, dr. Kunthi Yulianti mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan luar, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Dalam pemeriksaan ini, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di kamar indekos yang ditinggali Maulana.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga telah mengumpulkan informasi dari beberapa saksi.

"Polisi sudah melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan kami (Tim Forensik RSUP Sanglah) untuk menentukan cara kematian (Maulana)."

"(Untuk memeriksa atas kejadian) itu memerlukan pemeriksaan dokter forensik, saksi, hingga pemeriksaan TKP," terang dr. Kunthi saat ditemui di RSUP Sanglah Denpasar, Senin (24/5/2021).

Dr. Kunthi mengatakan jika polisi sudah menyerahkan jenazah ke keluarga, artinya tugas polisi sudah selesai.

"Jadi dari polisi sendiri sudah menyerahkan jenazah ke keluarga, jadi dari polisi sudah selesai," kata dr. Kunthi.

Baca juga: Komisi VI DPR: Proses Vaksinasi Jangan Dimanfaatkan Jadi Celah Bisnis

Menurut dr. Kunthi, penyebab kematian korban hanya dapat diketahui dari proses otopsi pada korban.

Namun, karena pertimbangan dari keluarga hingga investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dirasa cukup, maka otopsi tak dilakukan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved