Siti Masitoh Ambil Darah Putrinya yang Berceceran Lalu Membasuhkannya ke Wajahnya
Imas tak bersuara sedikit pun setelah direbahkan di kursi dan karena kehabisan banyak darah, Imas pingsan
Doa juga diikuti oleh beberapa pegawai dari Muspika Kecamatan Haurwangi.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Cianjur turut berduka dan kehilangan. Semoga almarhumah diterima dan diampuni segala dosanya," ujar Tb Mulyana.
Kronologi Kejadian
Saksi mata yang merupakan keponakan korban, Anggi (20) mengatakan, saat Imas sedang memeriksa pasien, pelaku datang membawa pisau.
KJ (50) langsung masuk ke ruangan pemeriksaan dan menusukkan pisau ke perut Imas.
Imas mengalami luka robek di perut bagian kiri.
Imas sempat minta tolong dan memanggil nama Anggi.
"'Anggi, tolong.' Pas saya samperin Teh Neng sudah ditusuk, ia langsung pingsan," katanya.
Anggi pun sempat melihat pelaku melarikan diri.
Sementara itu, Imas dibawa ke rumah sakit.
Namun, nyawanya tak tertolong lagi, ia meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Baca juga: Bidan di Cianjur Dibunuh Suami saat Tangani Pasien, Motif Diduga Pelaku Tak Terima Diceraikan
"Tidak lama kemudian, tersangka menyerahkan dirinya ke Polsek Bojongpicung," ujar Anggi.
Sepupu korban, Aji Digjaya (30) mengatakan, setelah menusuk perut istrinya, KJ sempat menghampiri anak bungsunya.
Kepada anaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP, KJ mengucapkan hal tak terduga.
"Ia pamit sama anak bungsunya, katanya ia mau dipenjara, lalu KJ mendatangi Polsek Bojongpicung untuk menyerahkan diri," kata Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).