Jumat, 3 Oktober 2025

Siti Masitoh Ambil Darah Putrinya yang Berceceran Lalu Membasuhkannya ke Wajahnya

Imas tak bersuara sedikit pun setelah direbahkan di kursi dan karena kehabisan banyak darah, Imas pingsan

Editor: Eko Sutriyanto
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

Doa juga diikuti oleh beberapa pegawai dari Muspika Kecamatan Haurwangi.

"Kami dari Pemerintah Kabupaten Cianjur turut berduka dan kehilangan. Semoga almarhumah diterima dan diampuni segala dosanya," ujar Tb Mulyana.

Kronologi Kejadian

Saksi mata yang merupakan keponakan korban, Anggi (20) mengatakan, saat Imas sedang memeriksa pasien, pelaku datang membawa pisau.

KJ (50) langsung masuk ke ruangan pemeriksaan dan menusukkan pisau ke perut Imas.

Imas mengalami luka robek di perut bagian kiri.

Imas sempat minta tolong dan memanggil nama Anggi.

"'Anggi, tolong.' Pas saya samperin Teh Neng sudah ditusuk, ia langsung pingsan," katanya.

Anggi pun sempat melihat pelaku melarikan diri.

Sementara itu, Imas dibawa ke rumah sakit.

Namun, nyawanya tak tertolong lagi, ia meninggal dunia saat dalam perjalanan.

Baca juga: Bidan di Cianjur Dibunuh Suami saat Tangani Pasien, Motif Diduga Pelaku Tak Terima Diceraikan

"Tidak lama kemudian, tersangka menyerahkan dirinya ke Polsek Bojongpicung," ujar Anggi.

Sepupu korban, Aji Digjaya (30) mengatakan, setelah menusuk perut istrinya, KJ sempat menghampiri anak bungsunya.

Kepada anaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP, KJ mengucapkan hal tak terduga.

"Ia pamit sama anak bungsunya, katanya ia mau dipenjara, lalu KJ mendatangi Polsek Bojongpicung untuk menyerahkan diri," kata Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved