Gelar Turnamen Adu Layangan di Madiun, Gelasan Joksyn Lestarikan Tradisi
Permainan adu layangan sudah menjadi tradisi di berbagai wilayah di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Permainan adu layangan sudah menjadi tradisi di berbagai wilayah di Indonesia.
Tak terkecuali di Kabupaten Madiun. Belum lama ini bahkan digelar turnamen layangan aduan atau adu layangan bertajuk AUDISI JOKSYN MADIUN di lapangan Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, (22/5/2021).
Sebanyak 64 peserta berasal dari Kota Madiun, Caruban, Kediri, Magetan, dan Trenggalek disaring melalui sistem gugur.
Panitia membagi peserta dalam empat grup selanjutnya setiap juara grup akan ditandingkan untuk penentuan juara 1, 2, 3 serta juara harapan 1,2,3.
Baca juga: Sempat Viral di Medsos, Kisah Layangan Putus Sempat Akan Diangkat ke Layar Lebar, Kini Jadi Series
''Kesempatan ini juga kami gunakan untuk menjaring atlet pelayang,'' ujar Moch Sjah Nur Hidajat penyelenggara sekaligus owner Gelasan Joksyn.

Dia menilai permainan layangan merupakan budaya asli Indonesia yang tidak boleh punah. Karenanya perlu dilestarikan salah satunya melalui event turnamen.
Lebih dari itu, permainan layangan sudah sangat akrab dengan masyarakat. Selain itu pengaruh positif bagi anak - anak salah satunya bisa mengurangi kebiasaan bermain gadget atau smartphone. Pun ke depan dalam pergelaran ajang tersebut dirinya ingin permainan layangan bisa menjadi cabang olahraga profesional.
''Kami juga berupaya agar permainan layangan bisa masuk menjadi salah satu cabang olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni),"ungkap Sjah Nur.
Senada disampaikan Ketua Panitia Audisi Joksyn Madiun, Udix Blue. Kata dia, turnamen layangan aduan semacam ini adalah kali ke empat di gelar di wilayah Madiun sejak tahun 2020 lalu.
Antusias peserta nyatanya cukup bagus. Menurutnya melalui event tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai promosi wisata daerah. '
'Event layangan aduan di wilayah Madiun masih jarang karena itu kami berharap bakal lebih sering ada kedepannya,'' harapnya.
Turnamen yang disponsori Laskar Ngawi, Mbah Mijan Ahli Metafisika Indonesia, serta Sahabat Polisi Indonesia (SPI) tersebut diapresiasi oleh Ketua Umum SPI, Fonda Tangguh.
Menurutnya turnamen adu layangan menginspirasi masyarakat agar tetap inovatif dan produktif di tengah pandemi seperti sekarang.
"Turnamen ini bentuk aktifitas positif masyarakat di tengah pandemi. Karenanya Sahabat Polisi akan selalu siap mendukung," katanya.
Sementara itu Mbah Mijan selaku salah satu supported Audisi Joksyn Madiun menyorot kegunaan layangan.