Jumat, 3 Oktober 2025

Perahu Terbalik di Kedung Ombo

Basarnas Jateng: Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Bukan karena Selfie

Tragedi terbaliknya perahu di Waduk Kedung Ombo (WKO) disebut Basarnas bukan terjadi akibat adanya penumpang yang ingin swafoto atau selfie.

TribunSolo.com/Istimewa
Perahu terbalik yang dinaiki belasan wisatawan di Wadung Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi terbaliknya perahu di Waduk Kedung Ombo (WKO), tepatnya di wilayah Dukuh Bulu, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), disebut Basarnas bukan terjadi akibat adanya penumpang yang ingin swafoto atau selfie.

Hal itu diungkapkan Kasi Ops Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo, berdasar sejumlah informasi yang dihimpun dari berbagai pihak.

"Saat kami gali informasi, informasi yang kami dapat, sebenarnya bukan karena ada yang selfie," ungkap Agung dalam program diskusi Overview Tribunnews.com, Kamis (20/5/2021).

Agung menyebut, penyebab pasti kecelakaan yang merenggut 9 nyawa itu karena kelebihan kapasitas.

"Kalau kita lihat dari kapal yang membawa penumpang 20 orang dari dermaga ke warung makan apung itu, bisa dibilang kapasitasnya tidak sampai 14 orang, maksimal di 14 orang," ujar Agung.

Agung menyebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari dugaan kuat penyebab kecelakaan tersebut.

Tim gabungan evakuasi di antaranya Basarnas membawa kantong berisi korban tenggelam di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Minggu (16/5/2021).
Tim gabungan evakuasi di antaranya Basarnas membawa kantong berisi korban tenggelam di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Minggu (16/5/2021). (TribunSolo.com/Dok Basarnas)

Baca juga: Pakar Transportasi Sebut Aspek Keselamatan di Waduk Kedung Ombo Masih Kurang

Pengakuan Saksi Mata

Meski ada yang menyebut tragedi itu dikarenakan adanya penumpang perahu yang ingin selfie, namun Agung mengungkapkan ada temuan dari keterangan saksi mata.

"Saksi mata menyampaikan kepada kepolisian, pada saat perjalanan dari dermaga ke warung apung, kondisi (dalam) kapal sudah digenangi air," ungkapnya.

Agung menilai, hal itu yang menyebabkan sejumlah penumpang yang sebagian besar merupakan perempuan menjadi panik.

Kondisi panik itulah yang menyebabkan sejumlah penumpang bergerak ke bagian depan kapal.

"jadinya balance kapal tersebut mungkin tidak seimbang, itu yang mengakibatkan kondisi kapal semakin menuju satu titik yang membahayakan."

"Pada saat itu seluruh penumpang menuju arah depan, saking paniknya, akhirnya kondisi perahu di depan itu sudah mulai agak pendek dengan permukaan air," jelas Agung.

Baca juga: 9 Korban Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Berhasil Dievakuasi, Tim SAR Gabungan Dibubarkan

Agung juga mengungkapkan, kapal dengan lebar 1,5 meter dan panjang tidak lebih dari 6 meter, tidak memungkinkan untuk penumpang berpindah posisi, apalagi untuk berswafoto.

"Menurut pertimbangan kami nggak mungkin lah orang mau selfie dengan kapal seperti itu kok bisa lari ke depan," ungkapnya.

"Gambaran yang kami himpun dengan pihak terkait, kemungkinan besar karena rasa panik karena kondisi kapal terisi air," imbuhnya.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (15/5/2021) sekira pukul 10.30 WIB.

Sebanyak sembilan dari 20 orang yang berada di kapal tersebut meninggal dunia.

Jenazah terakhir berhasil dievakuasi pada Senin (17/5/2021) pagi.

Baca juga: Sosok GH, Nahkoda Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo: Masih 13 Tahun, Kini jadi Saksi Kunci

Berita terkait perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved