Selasa, 30 September 2025

Korban Tewas dalam Tragedi Ledakan Petasan di Kebumen Bertambah, Total 4 Orang

Sugiyanto (23) mengembuskan napas terakhir pukul 07.55 WIB setelah menjalani perawatan di RSUD Prembun.

Editor: Willem Jonata
Tribunjateng
Dir Binmas Polda Jateng Kombes Pol Lafri terlihat meninjau langsung proses Olah TKP lanjutan bersama Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama. 

Selain menelan 3 korban jiwa, ledakan petasan yang terjadi menjelang waktu berbuka puasa terakhir, sekitar pukul 17.30 WIB itu juga melukai 5 orang lainnya.

Tangkapan layar video tragedi ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).(KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI)

"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," kata Untung, Rabu.

Saat kejadian, Untung sedang berada di belakang rumah.

Tiba-tiba suara ledakan menggelegar, memecah kedamaian senja di kampungnya.

Untung terkesiap, darahnya berdesir, firasat buruk memenuhi hatinya saat sadar suara tersebut berasal dari arah rumahnya.

Lintang pukang Untung berlari menuju arah suara.

Pemandangan mengerikan tergambar di depan matanya.

Tubuh para korban bergelimpangan. Darah di mana-mana. Bahkan beberapa korban tak dapat dikenali wajahnya.

"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," kata Untung.

Untung mengungkapkan, putranya dan beberapa pemuda sekitar sengaja merakit petasan untuk memeriahkan momen Lebaran.

Mereka membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalaman.

Untung tidak pernah tahu anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana.

Putranya, lanjut Untung, baru saja pulang dari perantauan.

Beberapa hari sebelumnya, ia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan karena lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara petasan.

Namun, kemeriahan yang direncanakan berubah menjadi petaka. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bertambah, Total Korban Meninggal Tragedi Ledakan Petasan Jadi 4 Orang dan "Sudah Pada Tergeletak Tidak Bergerak, Saya Tidak Bisa Mengenali Wajah Anak Saya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan