Kamis, 2 Oktober 2025

Sate Beracun

Pengirim Sate Beracun Disebut Sebagai Istri Siri dari Target Pembunuhan

Kali ini update terbaru kasus tewasnya seorang anak karena makan sate yang telah dibubuhi sianida adalah pelaku ternyata sudah nikah siri

Editor: Hendra Gunawan
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Fakta-fakta baru kasus sate beracun di Bantul, Yogyakarta, terus bermunculan.

Kali ini update terbaru kasus tewasnya seorang anak karena makan sate yang telah dibubuhi sianida adalah pelaku ternyata sudah nikah siri dengan Tomy, sasaran utama pembunuhan yang meleset.

Hubungan asmaranya dengan sosok bernama Tomy menarik perhatian lantaran menjadi alasan NA melakukan pembunuhan berencana.

Ketua RT03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto mengatakan NA adalah warganya yang sudah satu tahun tinggal di Cempokojajar.

Ia pun mengenali sosok Tomy.

Bagaimana tidak, NA dan Tomy rupanya telah menikah siri.

"Tinggal di sini sudah satu tahun, NA kan istri sirinya Tomy. Dulu waktu silaturahmi ke sini berdua. Waktu itu mbak NA sempat telpon orangtuanya, kemudian orangtuanya bilang ke saya nitip anak saya mau tinggal,"katanya, Selasa (4/5/2021).

Meski tak menunjukkan bukti keduanya telah menikah siri, Agus percaya keduanya telah menikah secara agama.

"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja.

Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor,"sambungnya.

Ia menyebut NA adalah sosok yang baik.

Pria 40 tahun itu pun sempat kaget atas kasus yang menimpa NA.

Ia tidak menyangka NA bisa melakukan hal tersebut.

"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga.

Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa,"ujarnya.

Baca juga: Kasus Sate Beracun Belum Berakhir Meski Nani Sang Pengirim Paket Sate Sudah Tertangkap

NA yang menjadi tersangka diamankan polisi di rumahnya daerah Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Jumat (30/4/2021).

Berikut pengakuan NA yang Tribunnews.com rangkum:

1. Motif Sakit Hati

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengungkapkan, motif NA dalam kasus tersebut yakni sakit hati.

Dikutip dari TribunJogja.com, NA berencana membunuh sosok asli penerima sate bernama Tomy.

Tersangka dan Tomy menjalin hubungan, tapi Tomy menikah dengan perempuan lain.

2. Beli Racun 3 Bulan Lalu

Kandungan racun yang ada di bumbu sate maut adalah kalium sianida (KCN).

Racun tersebut memang sengaja ditaburkan bumbu sate oleh tersangka.

Racun tersebut dibeli oleh tersangka secara daring.

"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana," ujar Burkhan Rudy Satria saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

"Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," lanjutnya.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Sate Beracun, Driver Ojol Ini Trauma, Belum Mau Narik Ojek Lagi

3. Sengaja Pesan Ojol Tanpa Aplikasi

Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menambahkan, NA sengaja memesan jasa driver ojol tanpa aplikasi.

Ia meminta ayah korban, Bandiman, untuk mengantar sate yang sudah ditaburi racun ke rumah Tomy.

Baca juga: Kasus Sate Beracun Belum Berakhir Meski Nani Sang Pengirim Paket Sate Sudah Tertangkap

"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi," kata Burkhan.

Diberitakan TribunJogja.com, NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Minggu (25/4/2021).

Saat beristirahat, Bandiman tiba-tiba datangi seorang perempuan muda yang bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya, Selasa (27/4/2021).

Namun sesampai di alamat yang dituju, rumah orang yang bernama Tomi tersebut terlihat sepi.

"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar."

"Tapi dia mengatakan bahwa tidak merasa memiliki teman yang bernama Hamid di Pakualaman."

"Lalu tomi mengatakan bahwa paket tersebut untuk saya saja untuk berbuka puasa," ungkapnya.

Sesampainya di rumah, ia bertemu dengan NFP yang baru pulang dari masjid.

"Kebetulan anak saya tidak begitu suka gudeg, anak saya memberikan gudeg ke saya itu dan memilih sate yang saya bawa."

"Tapi saya sempat makan dua tusuk sate, anak saya yang besar juga, tapi tidak merasakan apa-apa."

"Anak saya (NFP) kemudian disuapin istri saya, pakai lontong dengan bumbu sate."

"Tiba-tiba anak saya mengeluh pahit dan panas. Lalu lari ke kulkas untuk minum, tapi sampai dapur dia terjatuh, istri saya muntah-muntah," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani)

Baca juga: Ternyata Ada Sosok Pria Lain di Balik Kasus Sate Beracun, Kini Jadi Buruan Polisi

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta Baru Kasus Sate Lontong Beracun, Ternyata NA Sudah Nikah Siri dengan Tomy, Ini Kata Pak RT

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved