Wanita di Prabumulih Tiba-tiba Dicekik Suaminya Saat Tidur Usai Sahur, Ini Pengakuan Korban
Puspa Dewi sempat kritis dianiaya Firmansyah yang tak lain suami korban di Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (21/4/2021).
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Puspa Dewi sempat kritis dianiaya Firmansyah yang tak lain suami korban di Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (21/4/2021).
Perbuatan kejam pelaku terhadap istrinya ternyata bukan kali pertama.
Sejak baru menikah, Puspa ternyata sudah mendapat perlakuan kasar suaminya.
Puspa Dewi sekarang masih dirawat di RSUD Prabumulih.
Berbincang, Jumat (23/4/2021), Puspa mengakui sang suami terkadang berperilaku sangat sayang lalu tiba-tiba berubah menjadi pemarah dan itu terjadi berulang-ulang.
Baca juga: Kemnaker Akan Dirikan Balai Latihan Kerja di Prabumulih Sumsel
"Suami itu kadang sayang sekali dan kadang temperamen marah-marah, kadang baik dan kadang tiba-tiba jadi pemarah," ungkap Puspa Dewi diwawancarai sejumlah wartawan, kemarin.
Puspa Dewi menuturkan, sebelum kejadian penganiayaan terhadap dirinya tidak ada masalah dengan sang suami bahkan sempat menunaikan sahur dan salat subuh bersama.
"Kami sempat subuh dan sahur bersama tapi tidak tahu tiba-tiba dia ingin membunuh saya," katanya.
Ibu dua anak itu mengaku dirinya selesai sahur berpamitan tidur lebih dulu dengan sang suami.
Baca juga: Cemburu Karena Istri Kerap Ditelepon, Penggali Sumur Bunuh Temannya Pakai Balok Kayu di Prabumulih
Lalu tiba-tiba dirinya terbangun dengan kondisi Firmansyah di atas perutnya dengan tangan kiri mencekik leher dan tangan kanan memasukkan tangannya ke mulut.
"Saya bangun leher saya dicekik dan tangan saya dimasukkannya ke leher sampai tulang tenggorokan, dia mau bunuh saya. Lalu ada adik saya sama tetangga teriak-teriak diluar minta buka kan pintu," ungkapnya.
Diduga panik dengan teriakan itu, Firmansyah kemudian mengambil handphone dan uang arisan Puspa Dewi dan membuka pintu lalu kabur.
"Tidak tau kenapa dia mau bunuh aku, kalau masalah sering (cekcok) tapi masalah ekonomi rumah tangga, dia memang sering kasar, kalau salah jawab saja memukul, jambak rambut dan nendang," ceritanya dengan suara serak.
Puspa Dewi mengaku sakit di bagian badan karena jari tangan putus seperti dimutilasi dan patah serta kepala bocor.
"Kepala saya pecah kelihatan otak, kalau kata saksi yang melihat dipukul pakai kayu pelawan di dekat saya."
Baca juga: Mengamuk Karena Tak Dikasih Uang, Peuda di Prabumulih Bakar Rumah Orang Tua Hingga Hangus Jadi Arang