Pengakuan Kakak Cekik Adik Sepupu hingga Tewas: Saya Kesal Dia Mengejek Saya Terus di WA
Seorang kakak tega menganiaya adik sepupunya hingga tewas gara-gara kesal sering diejek di WhatsApp.
Perkelahian DW dan RS berlanjut di depan rumah bibi mereka di Gunung Batin Udik.
Pelaku menyeret korban ke dalam rumah.
"Saya seret tangannya ke dalam rumah. Terus saya pukul bagian kepalanya dengan tangan dan saya cekik lehernya," ucap DW.
Tidak berhenti sampai di situ, DW terus memukuli dan mencekik leher korban.
Selanjutnya DW mendorong tubuh korban ke tanah.
Dalam kondisi tak berdaya, korban masih dicekik dan tubuhnya dilempar ke tanah, lalu dipukul kembali bagian kepalanya.
DW mengira korban hanya pingsan, dan membiarkannya begitu saja di dalam kamar.
DW mulai panik saat melihat korban terkulai lemah.
"Pelaku kemudian mencoba meminta pertolongan temannya dengan cara menghubungi lewat telepon genggam. Kemudian teman pelaku datang ke rumah itu (bibi korban)," kata Kapolsek Terusan Nunyai Iptu Santoso, mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro.
Korban lalu dibawa ke Puskesmas di Kawasan Mulyo Asri, Tulangbawang Barat.
Namun, nyawa korban tak dapat diselamatkan. Pada hari itu juga keluarga korban melapor ke polisi.
DW ditangkap oleh Polsek Terusan Nunyai, Senin sekitar pukul 20.00 WIB dengan dibantu jajaran Polsek Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat.
Sempat diamankan di Mapolsek Tulangbawang Tengah, DW kemudian dilimpahkan ke Polsek Terusan Nunyai.
"Saat ini pelaku DW kami amankan di Mapolsek Terusan Nunyai untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," terang Iptu Santoso.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, DW dijerat dengan pasal 80 ayat 3 UU RI No 23 Tahun 2014 tentang Kekerasan terhadap Anak Mengakibatkan Kematian, dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.
Baca juga: Saling Ejek di WhatsApp Berujung Duka, Kakak Tega Cekik Adik Sepupu hingga Tewas, Ini Kronologinya
Baca juga: Bermain Bersama Kakak, Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam oleh Ibunya: Cuma Kelihatan Kepala