Selasa, 7 Oktober 2025

Seputar Bandara Kertajati, Pembangunan Diwarnai Penggusuran Kini Dijadikan Bengkel Pesawat

Bandara terbesar setelah Bandara Soekarno-Hatta dari penetapan lokasi hingga pengadaan lahan ini habiskan Rp 2,6 triliun untuk pembangunannya

Editor: Eko Sutriyanto
ISTIMEWA
Bandara Kertajati Majalengka 

Bisa saja, Halim dipindahkan ke situ. Cuma bandara militer tidak butuh terminal. Terminalnya yang mahal. Ya lihatlah nanti ada usaha juga, ”katanya.

Sepinya Bandara Kertajati pun menimbulkan polemik dan berbagai persepsi miring. Pemprov Jawa Barat pun khawatir.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hanya faktor pendek terkait sepinya Bandara Kertajati.

Dia menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya untuk membuat bandara itu ramai.

“Bandara Kertajati sedang akan kita kembangkan,” ujarnya di Way Kanan, Lampung, Sabtu (6/4).

Kondisi Bandara Kertajati yang terlihat sepi pada Rabu (24/7/2019) siang.
Kondisi Bandara Kertajati yang terlihat sepi pada Rabu (24/7/2019) siang. (Tribunjabar/Eki Yulianto)

Menengok ke belakang, ide pembangunan Bandara Kertajati idenya sudah cukup lama digagas, yakni sejak 2003.

Saat itu, pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) berharap ada bandara di Jabar bagian Utara.

Hanya,  groundbreaking  bandara baru dilaksanakan pada Januari 2016.

Tersedia perjalanan panjang untuk menghadirkan bandara yang saat ini merupakan yang terbesar setelah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dari penetapan lokasi hingga pengadaan lahan.

Pembangunan bandara biaya hingga Rp 2,6 triliun.

Dananya sendiri tak terutang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena pemerintah menggunakan skema skema kemitraan dengan swasta.

Target yang ditargetkan selesai akhir 2017, namun berbagai kelengkapan yang menghampiri pembangunan proyek ini. Namun pemerintah baru bisa memastikan proyek dapat selesai pada 2018.

Pembebasan Lahan Diwarnai Penggusuran Rumah Warga

 Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat punya sejarah panjang tragedi penggusuran warga desa.

Periode November 2014 lalu, pemerintah dan aparat menggusur warga yang mendiami Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved