Demi Mencari Nilai Kehidupan, Seorang Pemuda Gowes dari Palembang Sampai Palu
Andi Paelori(22) bertekad untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda dari Palembang, Sumatera sampai ke Palu, Sulawesi pada Minggu(7/2/2021)
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Daryono
Saat dikonfirmasi, Andi juga menerangkan dirinya kini sedang dalam perjalanan dan berhenti di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya dari Jawa Timur bertolak ke Makassar.
Dalam perjalanan dari Kota Palembang sampai di Kabupaten Pinrang ini menghabiskan waktu kurang lebih dua bulan.
Baca juga: VIRAL TikTok Guru asal Papua Nyanyikan Lagu Didi Kempot dan Lagu dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako di Palu ini menamakan perjalanannya 'Expedisi Intangibel Value'.
Diketahui intangibel value merupakan nilai-nilai yang tak terlihat, dengan kata lain intangibel value merupakan nilai yang didapat seseorang melalui interpretasi pribadi.
Nilai yang didapat antara satu orang dengan orang lainnya mungkin juga akan bebeda.
Andi melakukan perjalanan ini dengan harapan untuk dapat belajar menghadapi situasi dan kondisi yang sedang terjadi, baik senang maupun susah.
Pembelajaran tersebut dilakukan sebagai latihan dalam mengevaluasi diri.
Hal tersebut didapat dari kejadian-kejadian sederhana, mulai dari cara menyetabilkan kecepatan, mengenali posisi bersepeda juga mempelajari hal saat terjatuh dari sepeda.
Andi juga belajar manajemen resiko dari perjalanannya.
Baca juga: VIRAL Video Ibu Cara Didik Anak karena Punya Pengalaman Bullying: Jangan Dianggap Hanya Bercanda
Selama dalam perjalanan mencari nilai-nilai dari kehidupan, Andi juga belajar mengampanyekan gerakan pelestarian lingkungan hidup.
"Perjalanan kali ini tidak hanya sekedar jalan, melainkan juga belajar kampanye soal lingkungan hidup," ujar Andi.
Andi mencoba merefleksikan kebiasaan orang-orang zaman dulu dalam menjaga lingkungnnya.
"Saya merefleksi kebiasaan orang tua dulu dalam menjaga lingkungan nya."
"Dimana mereka lebih dahulu mengetahui dari pada kita," ujar Andi.
Andi menganggap orang-orang zaman dulu dapat lebih banyak memahami tentang prinsip dasar ekosistem.